Pasukan Israel Serang Pelayat yang Iringi Peti Mati Jurnalis Shireen Abu Akleh

13 Mei 2022 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel menyerang keluarga dan kerabat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, saat prosesi pemakamannya di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel menyerang keluarga dan kerabat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, saat prosesi pemakamannya di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pasukan keamanan Israel memukuli pelayat yang membawa peti mati jurnalis Shireen Abu Akleh dari Rumah Sakit St Louis French menjelang pemakaman di Kota Tua, Yerusalem Timur.
ADVERTISEMENT
Jurnalis Al Jazeera Imran Khan melaporkan, pasukan Israel menargetkan pelayat karena mereka tidak ingin orang-orang itu berjalan dengan peti mati Shireen.
“Apa yang terjadi adalah ada beberapa kejadian saling dorong mendorong antara tentara Israel dan orang-orang yang ingin membawa jenazah Shireen ke gereja,” papar Khan.
Pasukan keamanan Israel menyerang pelayat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, saat prosesi pemakamannya di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
“Mereka ingin berjalan dengan jasadnya. Mereka tidak ingin naik mobil, tentara Israel mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan (untuk berjalan),” sambungnya.
Ribuan warga Palestina telah datang untuk menghadiri upacara pemakaman jurnalis yang ditembak pasukan Israel dalam serangan di Jenin, Tepi Barat, pada Rabu (11/5/2022) lalu.
Keluarga, teman, pelayat, dan bahkan beberapa yang belum pernah bertemu dengan Shireen secara pribadi, berkumpul di gereja Cathedral of the Annunciation of the Virgin.
ADVERTISEMENT
Terdengar gema denting lonceng saat prosesi pemakaman mulai berjalan dari gereja ke Pemakaman Protestan Gunung Sion, di mana Shireen akan dimakamkan bersama mendiang orang tuanya.
Anggota pasukan keamanan Israel menahan seorang pria saat pemakaman wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang tewas dalam serangan Israel di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Imran Khan melaporkan bahwa pasukan Israel juga telah menangkap setidaknya empat pelayat, termasuk dua pria yang mengibarkan bendera Palestina. Pengibaran bendera Palestina dilarang di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki.
“Dua pria ditangkap karena benar-benar mengibarkan bendera Palestina. Itu sebenarnya ilegal menurut hukum Israel,” kata Khan.
“Ketika mobil Shireen yang membawa peti mati datang, ada bendera Palestina yang dipajang di belakang mobil. Polisi Israel menghancurkan jendela mobil dan mengambil bendera itu,” urainya.
Keponakan Shireen, Lina Abu Akleh, mengatakan pasukan Israel masih berusaha membungkam bibinya bahkan setelah ia tiada.
ADVERTISEMENT
“Bahkan pemakaman di negara kita di Palestina tidak berjalan dengan damai,” kata Lina.
"Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka membungkamnya dengan membunuhnya, mereka masih berusaha untuk membungkamnya dan menghentikan orang-orang yang berduka bersama kami,” ujarnya.
Penulis: Airin Sukono