Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina di Qalqilya, Tepi Barat

27 Juli 2023 17:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Israel berjaga setelah warga Palestina diduga menyebabkan kobaran api di Jalur Gaza. Foto: Amir Cohen/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel berjaga setelah warga Palestina diduga menyebabkan kobaran api di Jalur Gaza. Foto: Amir Cohen/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pasukan penjajah Israel menembak mati seorang remaja Palestina dalam bentrokan di Kota Qalqilya, Tepi Barat, yang diduduki. Korban seorang laki-laki berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, kabar tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis (27/7). Pihaknya mengatakan, bentrokan terjadi dalam semalam setelah pasukan Israel menggerebek daerah permukiman rakyat Palestina, Al-Naqqar.
Korban diidentifikasi bernama Firas Sharhabeel Abu Samra (14 tahun) dan sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun, nahas nyawanya tidak terselamatkan.
"Remaja tersebut mengalami luka kritis akibat tembakan peluru tajam di bagian kepala, dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Qalqilya sebelum dokter menyatakan dia meninggal," lapor media resmi Wafa.
Lebih lanjut, dalam penggerebekan yang semakin sering terjadi di Tepi Barat itu pasukan Israel dilaporkan menggunakan peluru tajam dan peluru logam berlapis karet. Tak hanya itu, granat setrum dan gas air mata juga sempat dilemparkan ke arah warga Al-Naqqar.
ADVERTISEMENT
Selain satu korban tewas, seorang warga Palestina juga dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangan yang sama di Qalqilya.
Qalqilya acap kali menjadi sasaran penggerebekan dan pusat kekerasan pasukan Israel. Pada Maret 2023 lalu, seorang remaja lainnya yang bernama Amir Mamoun Odeh (16 tahun) ditembak pasukan Israel di sebuah pos pemeriksaan militer.
Kekerasan di Tepi Barat juga semakin meningkat selama 15 bulan terakhir, sering kali dipicu penggerebekan yang semakin intensif dan kekerasan dari pemukim ilegal Israel di sana.
Penggerebekan semacam itu telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina sejak awal 2023. Sebagian besar korban adalah penduduk di Tepi Barat, yang dijajah oleh Israel sejak 1967.