news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pasukan Khusus Akan Buat Pemerintahan Sementara Usai Gulingkan Presiden Guinea

7 September 2021 5:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersorak pada tentara saat mereka merayakan pemberontakan di Conakry, Guinea 5 September 2021. Foto: REUTERS/Souleyman
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersorak pada tentara saat mereka merayakan pemberontakan di Conakry, Guinea 5 September 2021. Foto: REUTERS/Souleyman
ADVERTISEMENT
Usai menggulingkan Presiden Alpha Conde dan membubarkan kabinetnya, para pemimpin pasukan khusus di Guinea berjanji akan membentuk pemerintahan transisi persatuan nasional. Mereka pun akan memilih pemimpin pemerintahan transisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan pemimpin kudeta sekaligus eks perwira legiuner Prancis, Mamady Doumbouya, pada pertemuan dengan para menteri Kabinet Conde dan pejabat senior pemerintah, Senin (6/9).
"Konsultasi akan dilakukan untuk menentukan kerangka utama transisi, kemudian pemerintah persatuan nasional akan ditempatkan untuk memimpin transisi," kata Doumbouya, dikutip dari Reuters.
“Pada akhir fase transisi ini, kami akan mengatur nada untuk era baru bagi pemerintahan dan pembangunan ekonomi,” imbuh dia.
Namun, Doumbouya tidak mengatakan lebih lanjut seperti apa transisinya. Ia juga tak memberikan tanggal pasti kapan pemilihan demokratis akan digelar.
Pasukan khusus mengudeta Guinea pada Minggu (5/9), serta membuat Conde dan politisi top lainnya ditahan atau dilarang bepergian. Kudeta ini didukung ketidakpuasan rakyat terhadap Conde.
ADVERTISEMENT
Sebab Conde menjanjikan demokrasi stabil, tetapi setelah berkuasa gagal mengurangi kemiskinan di Guinea, membungkam oposisi, dan tahun lalu justru mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Presiden Guinea Alpha Conde berbicara kepada para pendukungnya selama kampanye di Conakry, pada 16 Oktober 2020. Foto: JOHN WESSELS / AFP
Kudeta itu disambut baik oleh banyak warga. Tetapi secara luas dikutuk oleh pihak internasional dan investor di bidang pertambangan.
Guinea memiliki cadangan bauksit terbesar di dunia, yakni bijih yang digunakan untuk memproduksi aluminium. Pasca kudeta, harga logam melonjak ke level tertinggi dalam 10 tahun meski tidak ada tanda-tanda gangguan pasokan.
Oleh sebab itu, pemimpin militer baru terdesak menawarkan rencana di luar penggulingan tatanan lama dan meyakinkan investor bahwa ekspor bijih Guinea yang signifikan tidak akan terputus.
Dalam upaya untuk memadamkan ketakutan investor, Doumbouya mengatakan perbatasan laut akan tetap terbuka sehingga produk pertambangan dapat diekspor. Ia pun memastikan jam malam yang berlaku sekarang tidak berlaku untuk sektor pertambangan.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat meyakinkan mitra bisnis dan ekonomi bahwa kegiatan di dalam negeri akan berjalan normal. Kami meminta perusahaan pertambangan untuk tetap melanjutkan kegiatannya," kata dia.