Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Pasukan Korut Dilaporkan Tak Lagi Bantu Rusia Berperang Sejak Januari
4 Februari 2025 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pasukan Korea Utara yang sebelumnya bertarung bersama pasukan Rusia di garis depan di Kursk dilaporkan sudah tidak lagi terlibat dalam pertarungan sejak pertengahan Januari.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pasukan Korut tidak lagi bertarung setelah klaim dari Ukaina, bahwa tentara bantuan itu mundur lantaran menderita kerugian besar.
“Sejak pertengahan Januari, tampaknya pasukan Korut yang ditempatkan di wilayah Kursk di Rusia sudah tidak lagi terlibat dalam pertarungan,” kata Badan Intelijen Nasional Korsel, Selasa (4/2).
“Salah satu alasannya kemungkinan karena banyaknya korban, tapi rincian pastinya masih dipantau,” kata badan itu lagi.
Badan intelijen Barat, Korsel, dan Ukraina mengatakan Pyongyang menempatkan lebih dari 10 ribu pasukannya untuk membantu pertarungan pasukan Rusia di wilayah barat Kursk. Kawasan itu adalah lokasi serangan besar dan mengejutkan Ukraina pada Agustus 2024 lalu.
Baik Pyongyang maupun Moskow tidak secara resmi mengkonfirmasi penempatan pasukan itu. Namun, kedua negara menandatangani sejumlah kerja sama, termasuk kerja sama pertahanan ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Korut.
ADVERTISEMENT
Kiev merebut puluhan pemukiman perbatasan dalam operasi itu. Ini menjadi kemunduran yang memalukan bagi Kremlin.
Penempatan pasukan Korut seharusnya untuk memperkuat pasukan Rusia dan membantu mereka mengusir pasukan Rusia. Namun selama hampir 6 bulan pasukan Ukraina masih menguasai di wilayah Rusia itu.
Sebelumnya, Ukraina mengatakan telah menangkap atau membunuh sejumlah tentara Korut di Kursk.
Presiden Volodymyr Zelensky merilis rekaman interogasi tahanan pasukan Korut yang ditangkap oleh militernya di garis depan Kursk.
Pejabat Ukraina mengatakan, pasukan Korut yang terluka meledakkan diri sendiri dari pada ditangkap hidup-hidup.
Seoul juga sebelumnya mengatakan karena kerugian besar yang dialami, Korut tengah mempersiapkan penempatan pasukan tambahan ke Ukraina.
Kepala Staf Gabungan Korsel pada Desember 2024 mengatakan Pyongyang mempersiapkan rotasi atau penambahan penempatan pasukan untuk membantu Rusia.
ADVERTISEMENT
Pyongyang dan Moskow mempererat hubungan politik, militer, dan budaya semenjak invasi Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Dalam surat tahun barunya, pemimpin Korut Kim Jong-un memuji Putin dan mengatakan 2025 akan menjadi tahun di mana pasukan Rusia dan rakyat mengalahkan neo-Nazisme dan meraih kemenangan besar.