Pasutri di Bogor Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Dipaksa Ngaku Merampok

9 Februari 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tangkapan layar CCTV SPBU di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, saat polisi salah menangkap orang. Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar CCTV SPBU di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, saat polisi salah menangkap orang. Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CCTV di SPBU di Kelurahan Pasar Angin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, merekam aksi segerombolan orang yang diduga polisi berpakaian preman keluar dari mobil Toyota Fortuner dan Toyota Avanza, lalu menyergap sebuah mobil Avanza lain.
ADVERTISEMENT
Di Avanza yang disergap itu ada pasangan suami-istri (pasutri) bernama Subur (sebelumnya tertulis "Sukur") dan Titin, penjual keripik di pasar.
Tanpa tahu apa-apa, pasutri ini diintimidasi, ditodong pistol, ditarik, diikat tangannya, dituduh sebagai sindikat perampokan, hingga dipaksa mengakui telah melakukan perampokan.
"Itu kejadiannya saya mau jualan keripik, ngider, terus saya mau isi bensin," kata Subur kepada wartawan, Jumat (9/2).
"Tiba-tiba kaca digedor seseorang yang dia ngeluarin senjata," lanjut Subur.
Subur dan Titin. Dok: Ist.
Para polisi itu, menurut Subur, berjumlah 15 orang dengan menggunakan 5 mobil.
"Yang saya rasa aneh, saya sudah mengeluarkan KTP kok mereka masih nyerang saya sampai nodongin senjata?" ujar Subur.
Subur melanjutkan, "Saya dituduh sindikat perampokan kata orang-orang itu. Terus saya diseret, dimasukin ke mobil, tangan saya diikat."
ADVERTISEMENT
"Saya berontak karena saya enggak terima dituduh sindikat perampokan. Saya melawan karena tangan saya diikat dan dipaksa untuk mengakui kesalahan saya. Seharusnya, kan, sopan," kata Subur.

Trauma

"Saya dijedotin ke kursi mobil Avanza, sama istri di tarik-tarik. Sampai sekarang trauma dan enggak bisa jualan," ujar Subur.
Subur terus bercerita, "Setelah itu saya ditinggal begitu saja enggak ada permohonan maaf dari mereka."
Saat para polisi itu bergegas pergi, Subur mencoba mengejar mereka.
"Saya kejar sampai ke Metland, mau saya samperin, mereka pada kabur pergi," kata Subur.

Uang Hilang

Subur pun melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cileungsi. "Lapor ke Kanit, katanya mau diurus dan suruh buat laporan dulu," ujarnya.
Selain soal perlakuan itu, ternyata uang Subur pun hilang.
ADVERTISEMENT
"Uang Rp 100 ribu hilang di mobil buat beli bensin," katanya.

Kata Polsek Cileungsi

Adegan tersebut membuat panik warga, bahkan petugas pom bensin pun berlari menjauh.
Kanit Reskrim Polsek Cileungsi Ipda Hendrik belum memberikan konfirmasi atas peristiwa salah tangkap itu.
Hendrik mengatakan akan memeriksanya. "Mau kami pastikan dulu ya kejadian tersebut," katanya kepada kumparan, Jumat (9/2).