Patut Dicontoh, Warga Cilangkap Gotong Royong Bantu Warga yang Isolasi Mandiri

13 Juli 2021 12:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi warga membantu pasokan makanan dan kebutuhan untuk isoman. Foto: ADREES LATIF/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga membantu pasokan makanan dan kebutuhan untuk isoman. Foto: ADREES LATIF/REUTERS
ADVERTISEMENT
Rasa solidaritas masyarakat tumbuh di tengah melonjaknya kasus corona di Indonesia dan aturan PPKM Darurat. Tak terkecuali kepada pasien terkonfirmasi positif corona yang harus melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
ADVERTISEMENT
Aliya (33), warga Cilangkap, Jakarta Timur salah satu warga yang terjun membantu tetangga yang terinfeksi virus corona. Bersama para warga lainnya, ia bergantian memasak menu makanan selama masa isoman mereka.
"Jadi tetangga 1 klaster kami ada yang positif COVID-19, mereka menginfokan di Whatsapp group. Ada salah satu tetangga lainnya yang merupakan nakes dan memberi usul untuk bergiliran memasakkan makanan sehari-hari kepada tetangga yang sedang isoman," tutur Aliya kepada kumparan, Senin (12/7).
Atas inisiatif nakes tersebut, para tetangga pun membuat daftar giliran masak sesuai kesanggupan masing-masing selama 14 hari pasien di rumah tersebut menjalani isoman.
"Pemberian makanannya 3 kali sehari. Sarapan, makan siang dan makan malam. Dengan lauk lengkap sebanyak porsi keluarga yang sedang isoman," imbuh Aliya.
ADVERTISEMENT
Aliya juga menuturkan, dorongan untuk membantu warga yang tengah menjalani isoman itu salah satunya berasal dari pengalaman pribadi.
Sebelumnya, adik kandung Aliya berserta suami dan sepupunya juga pernah di fase yang sama.
Bahkan, adik iparnya tidak dapat diselamatkan usai tiga hari dinyatakan positif corona.
"Adik perempuan aku sekeluarga positif termasuk suami dan 2 anaknya, bahkan suaminya meninggal hanya tiga hari setelah dinyatakan positif. Meninggal saat aku membantu mengurus mencarikan ICU ventilator," tuturnya.
Tidak lama setelah adik iparnya meninggal dunia, kedua orang tua Aliya juga terkonfirmasi corona. Namun beruntungnya, karena sudah divaksin, mereka hanya mengalami gejala ringan walau sudah berumur 67 tahun dengan komorbid diabetes.
Aliya berharap, dukungan moral dan psikis yang diberikan kepada tetangganya dapat membantu kesembuhan mereka. Di tengah situasi yang juga sulit untuk mendapat fasilitas dan layanan kesehatan, kehadiran rekan dan tetangga dalam masa-masa sekarang merupakan cara termudah yang bisa mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah warga pada kompak dan sekarang warga yang isoman sudah dinyatakan negatif. Kemarin di-share hasil PCR pasca-isoman 14 hari," tuturnya bahagia.
==