news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Paus Fransiskus Akan Sapa dan Berkati Umatnya Sebelum Keluar dari RS

23 Maret 2025 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba untuk audiensi umum mingguan di Paul VI Hall, di Vatikan, Rabu, 12 Februari 2025 Foto: Alessandra Tarantino/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba untuk audiensi umum mingguan di Paul VI Hall, di Vatikan, Rabu, 12 Februari 2025 Foto: Alessandra Tarantino/AP Photo
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus dijadwalkan keluar dari Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Minggu (23/2) setelah lima minggu menjalani perawatan intensif akibat pneumonia.
ADVERTISEMENT
Paus 88 tahun itu akan menyapa dan memberkati umatnya dari jendela RS sebelum kembali ke Vatikan.
Ini akan menjadi momen publik pertama sejak infeksi di kedua paru-parunya sempat dua kali mengancam nyawanya.
Menurut dokternya, Dr. Luigi Carbone, Paus membutuhkan waktu setidaknya dua bulan untuk pemulihan. Ia harus menghindari pertemuan besar dan membatasi aktivitas fisik agar kondisinya stabil.
Namun, Carbone menegaskan bahwa Paus akan bisa kembali menjalankan tugasnya secara bertahap.
“Selama beberapa hari terakhir, beliau terus bertanya kapan bisa pulang. Jadi, jelas beliau senang,” ujarnya dalam konferensi pers Sabtu malam.

Dua Krisis yang Mengancam Nyawa

Kepala dokter Kantor Kesehatan dan Kebersihan Vatikan, Luigi Carbone, juru bicara Paus Matteo Bruni, dan Dokter Bedah Sergio Alfieri memberikan keterangan pers di aula masuk Poliklinik Agostino Gemelli, Roma, Sabtu, (22/3/2025). Foto: Gregorio Borgia/AP Photo
Fransiskus dirawat sejak 14 Februari setelah bronkitisnya memburuk. Awalnya, dokter mendiagnosis infeksi saluran pernapasan kompleks akibat bakteri, virus, dan jamur.
Pneumonia berkembang di kedua paru-parunya, diikuti anemia, trombosit rendah, dan tanda-tanda gagal ginjal. Dua transfusi darah dilakukan untuk menstabilkan kondisinya.
ADVERTISEMENT
Pada 28 Februari, Paus mengalami batuk akut hingga tersedak muntahannya sendiri, membuatnya harus menggunakan ventilasi noninvasif. Beberapa hari kemudian, dua serangan pernapasan kembali terjadi.
Dokter harus menyedot lendir dalam jumlah besar dari paru-parunya, dan sejak itu, Fransiskus tidur dengan masker ventilasi untuk membantu pernapasan.
“Saat kondisinya sangat buruk, sulit baginya untuk tetap bersemangat,” kata koordinator tim medis Paus, Dr. Sergio Alfieri, seperti diberitakan AP. Namun, ada satu momen yang menunjukkan pemulihannya.
“Suatu pagi kami bertanya bagaimana keadaannya. Beliau menjawab, ‘Saya masih hidup!’ Saat itu kami tahu kondisinya membaik.”

Pemulihan di Vatikan

Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus di kapel apartemen di lantai sepuluh rumah sakit Gemelli, tempat ia melanjutkan perawatannya, di Roma, Italia, Minggu (16/3/2025). Foto: Kantor Pers Tahta Suci/via REUTERS
Di Domus Santa Marta, tempat tinggalnya di Vatikan, tidak ada persiapan khusus selain oksigen tambahan dan perawatan medis 24 jam jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Infeksi pneumonia telah diatasi, tapi Fransiskus masih harus mengonsumsi obat oral untuk infeksi jamur di paru-parunya. Fisioterapi pernapasan dan fisik akan terus dilakukan.
Meski suaranya masih lemah akibat kerusakan otot pernapasan, dokter yakin suara Fransiskus akan kembali normal seiring waktu.
Ia juga mulai mengurangi ketergantungan pada oksigen tambahan di siang hari.

Agenda yang Tertunda

Orang-orang menghadiri kebaktian doa di Lapangan Santo Petrus, saat Paus Fransiskus melanjutkan rawat inapnya, di Vatikan, 28 Februari 2025. Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Vatikan belum mengonfirmasi apakah Paus akan menghadiri audiensi dengan Raja Charles III pada 8 April atau memimpin perayaan Paskah akhir bulan ini.
Namun, Dr. Carbone berharap Fransiskus cukup sehat untuk menghadiri peringatan ekumenis di Turki pada Mei mendatang.
Kembalinya Paus terjadi di tengah Tahun Suci, perayaan yang diperkirakan menarik lebih dari 30 juta peziarah ke Roma. Sejauh ini, ketidakhadirannya tidak mengurangi jumlah pengunjung yang datang ke Vatikan.
ADVERTISEMENT
Berkat Minggu ini akan menjadi penampilan publik pertamanya sejak masuk rumah sakit.
Dalam sejarah kepausan modern, hanya Santo Yohanes Paulus II yang pernah dirawat lebih lama, yakni 55 hari pada 1981 setelah menjalani operasi dan perawatan infeksi.