Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Aksi ‘Genosida’ Israel di Gaza

17 November 2024 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus secara terbuka mengangkat isu dugaan “genosida” di Gaza untuk pertama kalinya. Dalam buku terbarunya yang akan terbit, Harapan Tidak Pernah Mengecewakan: Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik, ia mendesak penyelidikan mendalam untuk menentukan apakah tindakan Israel di Gaza memenuhi definisi genosida.
ADVERTISEMENT
“Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” tulis Paus dalam kutipan buku yang diterbitkan oleh harian Italia La Stampa, seperti dikutip dari AFP.
“Ini harus dipelajari dengan saksama untuk menentukan apakah (situasi) sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan organisasi internasional,” sambung tulisan itu.
Narasi tersebut menjadi salah satu intervensi paling jelas dari Paus terhadap konflik di Gaza yang telah berlangsung lebih dari setahun itu.

Korban Sipil Tinggi hingga Tuduhan Genosida

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah pasukan Israel mundur dari kamp pengungsi Jabalia, menyusul serangan, di Jalur Gaza utara, Jumat (31/5/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan korban tewas telah menembus 43.846 orang, dengan mayoritas warga sipil.
Sebelumnya, Paus juga sudah sering menyuarakan keprihatinan atas tingginya jumlah korban, tapi ini kali pertama ia menggunakan istilah “genosida” dalam konteks konflik Israel-Palestina.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (14/11) lalu, Komite Khusus PBB menyatakan bahwa tindakan perang Israel di Gaza “konsisten dengan karakteristik genosida”, termasuk tuduhan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.
Namun, klaim ini dikecam Amerika Serikat sebagai pendukung utama Israel.
Afrika Selatan sebelumnya juga mengajukan kasus serupa ke Mahkamah Internasional dengan dukungan dari Turki, Spanyol, dan Meksiko.
Di tengah seruan penyelidikan, Paus Fransiskus juga terus menyuarakan agar sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dibebaskan. Pada Kamis lalu, ia menerima 16 mantan sandera yang telah dibebaskan setelah berbulan-bulan ditawan di Gaza.