Paus Fransiskus di Misa Malam Natal: Harapan Memanggil Kita untuk Perbaiki Dunia

25 Desember 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan pada 24 Desember 2024. Foto: Tiziana Fabi/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan pada 24 Desember 2024. Foto: Tiziana Fabi/AFP
ADVERTISEMENT
Di Malam Natal, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik Roma sedunia untuk menemukan keberanian memperbaiki dunia.
ADVERTISEMENT
Ia menekankan bahwa harapan tidak hanya menjadi pegangan, tetapi juga panggilan untuk bertindak dalam menghadapi ketidakadilan.
“Kisah kelahiran Yesus sebagai putra seorang tukang kayu miskin harus menanamkan harapan bahwa semua orang dapat memberi dampak pada dunia,” ujar Paus dalam Misa Malam Natal yang berlangsung di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12), seperti diberitakan Reuters.
Dalam khotbahnya, Paus menekankan pentingnya harapan sebagai landasan perubahan.
“Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, untuk tertahan oleh kebiasaan lama kita, atau untuk berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau malas. Harapan memanggil kita untuk marah dengan hal-hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” tegasnya.
Pesan ini juga menjadi pembuka bagi Tahun Suci Katolik 2025, yang ditandai dengan pembukaan Pintu Suci di Basilika Santo Petrus.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini menjadi simbol awal masa damai, pengampunan, dan pembaruan spiritual yang diharapkan menarik 32 juta peziarah ke Roma tahun depan.

Seruan untuk Dunia yang Lebih Adil

Paus Fransiskus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan pada 24 Desember 2024. Foto: Tiziana Fabi/AFP
Dalam momen tersebut, Paus kembali menyerukan negara-negara maju untuk membantu meringankan beban utang negara-negara miskin.
Ia menyebut Tahun Suci sebagai kesempatan untuk membebaskan mereka dari “perbudakan modern”.
“Ini saatnya dunia mendengar panggilan untuk transformasi. Biarkan Yubelium ini menjadi kesempatan bagi keadilan ekonomi dan sosial,” ujarnya, mengingatkan pada kampanye pembatalan utang yang pernah dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2000.
Meski dilaporkan baru sembuh dari flu, Paus Fransiskus yang kini berusia 88 tahun tetap memimpin misa dengan semangat.
Ia akan melanjutkan pesannya pada Hari Natal melalui berkat “Urbi et Orbi” yang disampaikan kepada dunia.
ADVERTISEMENT