Paus Fransiskus Kanonisasi 10 Orang Santo dan Santa Baru, Termasuk Jurnalis

13 Mei 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus melambai dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus setelah menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" saat perayaan Paskah di Vatikan pada Minggu (17/4/2022).
 Foto: Yara Nardi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus melambai dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus setelah menyampaikan pesan "Urbi et Orbi" saat perayaan Paskah di Vatikan pada Minggu (17/4/2022). Foto: Yara Nardi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus memimpin misa kanonisasi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada Jumat (13/5/2022). Paus Fransiskus telah mengakui 10 orang kudus baru yang meliputi penjelajah, jurnalis, dan seorang awam.
ADVERTISEMENT
Kesepuluh orang yang telah berpulang tersebut telah dibeatifikasi. Artinya, mereka diakui sebagai orang yang berbahagia.
Mereka terpilih melalui pemungutan suara para kardinal selama konsistori. Gereja Katolik memastikan mukjizat telah terjadi melalui perantaraan mereka.
Mayoritas orang tersebut merupakan pendiri ordo keagamaan. Namun, salah satu orang kudus baru itu ialah seorang tentara dan penjelajah, Charles de Foucauld.
Pendeta Fransiskan Prancis Charles de Foucauld, penjelajah dan pecinta budaya gurun Tuareg, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Sahara, di mana ia mendirikan sebuah ordo, Little Brothers of Jesus, yang anggotanya tinggal di kota kecil. Foto: STF / AFP
Foucauld menjadi seorang rahib dan misionaris di Aljazair. Setelah kembali ke Prancis, Foucauld meniru kehidupan Yesus.
Foucauld menghabiskan 13 tahun terakhirnya di antara orang-orang Muslim Tuareg. Kelompok etnis itu bertempat di gunung Aljazair. Foucauld lalu dibunuh oleh bandit pada 1 Desember 1916.
Pria itu menutup usia saat berumur 58 tahun. Tetapi, karya-karyanya masih bertahan hidup. Foucauld kini merupakan salah satu orang beriman paling terkenal di Prancis. Foucauld dikaitkan dengan penyembuhan penderita kanker pada 1984.
ADVERTISEMENT
Seorang lainnya yang melangkah menuju kesucian ialah Titus Brandsma. Dia adalah imam, profesor, dan jurnalis asal Belanda.
Tentara Nazi Jerman berparade di Saarland tahun 1935. Foto: FRANCE PRESSE VOIR / AFP
Brandsma menentang Nazi selama Perang Dunia Kedua. Usai invasi Jerman ke Belanda pada 1940, Brandsma melawan propaganda para penjajah.
Mengadang Nazi, dia juga membela kebebasan pendidikan dan pers Katolik pada zaman Nazi. Brandsma kemudian ditangkap pada 1942. Dia dilempar ke kamp konsentrasi Dachau.
Di tahun yang sama, Brandsma tewas usai disuntikkan asam karbol pada 26 Juli. Dia dibeatifikasi pada 1985 setelah dinyatakan sebagai martir untuk iman. Brandsma lalu ditemukan telah membuat mukjizat dalam menyembuhkan seorang imam Karmelit.
Menjelang misa, para jurnalis menandatangani surat terbuka kepada Paus Fransiskus. Mereka mendesak agar Brandsma dijadikan santo pelindung resmi bagi jurnalis.
ADVERTISEMENT
"Brandsma berbagi misi yang lebih dalam yang harus mendorong jurnalisme di zaman modern: pencarian kebenaran dan kejujuran, seruan perdamaian dan dialog antara orang-orang," tulis surat itu, dikutip dari AFP, Jumat (13/5/2022).
Paus Fransiskus saat akan memimpin Misa pribadi di kapel samping Basilika Santo Petrus saat dibuka kembali. Foto: Vatican Media via REUTERS
Adapun orang awan India pertama yang akan dikanonisasi pula, Devasahayam Pillai. Dia berasal dari daerah yang kini menjadi Negara Bagian Tamil Nadu.
Pillai memeluk Katolik pada 1745 saat bekerja di istana kerajaan. Di sana, dia bertemu seorang komandan Belanda yang ditangkap. Tentara itu mengajari Pillai tentang agama Kristen.
Pria itu kemudian dibunuh sebab menolak meninggalkan agama barunya. Dia ditembak mati di hutan atas perintah raja pada 14 Januari 1752.
Paus Fransiskus di Vatikan. Foto: Yara Nardi/REUTERS
Pillai kemudian dinyatakan sebagai martir dan dibeatifikasi pada 2012. Dia lalu dikaitkan dengan mukjizat menyadarkan janin pada minggu ke-20 kehamilan.
ADVERTISEMENT
Selain para pria tersebut, ada empat wanita religius yang dinyatakan kudus dan berhak menyandang gelar Santa. Mereka adalah Carolina Santocanale, Marie Rivier, Maria Francesca Rubatto, dan Maria Domenica Mantovani.
Cesar de Bus, Luigi Maria Palazzolo, dan Giustino Maria Russolillo turut dinyatakan sebagai Santo. Mereka adalah imam yang mendirikan kongregasi dan institut religius.