Paus Fransiskus Kecam Praktik Sunat Perempuan

7 November 2022 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan doa di Gereja Hati Kudus, pada hari terakhir perjalanan apostoliknya, di Manama, Bahrain pada Minggu (6/11/2022). Foto: Vatican Media/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus menghadiri pertemuan doa di Gereja Hati Kudus, pada hari terakhir perjalanan apostoliknya, di Manama, Bahrain pada Minggu (6/11/2022). Foto: Vatican Media/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus mengecam sunat pada perempuan. Pernyataan tersebut diungkap Paus saat mengakhiri kunjungan di Bahrain.
ADVERTISEMENT
Paus berada di Bahrain pada sejak pekan lalu. Di hari terakhir lawatan pada Minggu (6/11), saar berbicara di depan wartawan yang hadir Paus turut menyinggung mengenai sunat perempuan.
Paus menyebut tindakan terhadap alat vital perempuan sebagai "tindak kriminal". Hal serupa pernah diungkap Paus pada Februari 2022 dalam rangka memperingati Hari Internasional Tidak Ada Toleransi terhadap Sunat Perempuan.
Dari data PBB, ada 30 negara di Afrika dan Timur Tengah yang masih mempraktikkan sunat perempuan. Tindakan ini juga dilakukan oleh imigran di berbagai tempat.
Pada 2022 ini estimasi PBB sebanyak 4 juta wanita berada di bawah ancaman sunat perempuan.
Di samping sunat perempuan, pria asal Argentina itu juga menyampaikan pesan terhadap hak dan perjuangan perempuan. Ia mendukung perjuangan perempuan di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
“Kita harus mengatakan yang sebenarnya. Perjuangan untuk hak-hak perempuan adalah perjuangan yang terus berlanjut,” kata Fransiskus seperti dikutip dari Reuters.
Dalam wawancaranya dengan Reuters, Fransiskus menegaskan bahwa perempuan dan laki-laki diciptakan setara. Ia mengutuk chauvinisme laki-laki yang masih banyak dilakukan di seluruh dunia, termasuk negara asalnya Argentina. Menurutnya, chauvinisme sebagai ancaman serius bagi kemanusiaan.
"Kita harus terus berjuang untuk ini karena perempuan adalah anugerah. Tuhan tidak menciptakan laki-laki dan kemudian memberinya anjing peliharaan untuk dimainkan. Dia menciptakan keduanya sama, laki-laki dan perempuan," kata dia.
Masih terkait hak-hak perempuan, Fransiskus dalam kepemimpinannya juga melakukan beberapa revolusi untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan di Vatikan.
Ia menyebut seorang biarawati telah ditunjuk sebagai wakil gubernur kota Vatikan yaitu Suster Raffaella Petrini. Fransiskus mengakui kepemimpinan perempuan di Vatikan membuat semua aspek membaik.
ADVERTISEMENT
"Saya telah memperhatikan bahwa setiap kali seorang wanita diberi posisi (tanggung jawab) di Vatikan, segalanya membaik," katanya.
Tak hanya wakil gubernur Vatikan, beberapa posisi strategis di Vatikan juga diisi oleh perempuan. Salah satunya adalah lima perempuan yang ditugaskan mengawasi keuangan Vatikan.
Fransiskus juga memberdayakan perempuan untuk mengisi posisi wakil menteri luar negeri, direktur Museum Vatikan, wakil kepala Kantor Pers Vatikan, dan anggota dewan Sinode Para Uskup.
“Masyarakat yang tidak mampu (membiarkan perempuan memiliki peran yang lebih besar) tidak bergerak maju,” kata Paus Fransiskus.