Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Paus Fransiskus: Lebih Baik Ateis daripada Katolik Munafik
24 Februari 2017 21:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus kembali mengungkapkan kritik terhadap umat Katolik di seluruh dunia. Dalam peribadatan hari Kamis (24/2) di kediamannya di Vatikan, Paus secara tegas menyerukan kembali bahwa kehidupan beragama harus sesuai dengan bagaimana menjalani kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Paus menyoroti praktik beragama beberapa umat Katolik yang tidak sesuai dengan ajaran yang ada. “Ada orang yang mengaku beragama, namun dalam kehidupannya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan, sehingga dia menjalani 'dua kehidupan'," cerita Paus.
“Ada seseorang yang bicara: saya Katolik, saya termasuk datang Misa, saya pergi ke gereja, namun menjalani hidup penuh kemunafikan,” ucap sang pemimpin 1,2 miliar jemaat Katolik di seluruh dunia.
Paus mengajak orang-orang tersebut untuk bicara lebih jujur. “Mereka seharusnya juga mau mengungkapkan bahwa: saya tidak membayar gaji pegawai saya secara cukup, saya mengeksploitasi banyak orang, saya menjalankan bisnis yang kotor, dan saya menjalani 'dua kehidupan'.”
“Banyak orang Katolik menjalani kehidupan ganda dan menjadi penyebab skandal dalam kehidupan,” ujar Paus. “Sudah berapa kali kita mendengar ucapan orang-orang yang berujar, “jika dia Katolik, sebaiknya dia ateis.”
ADVERTISEMENT
Paus memang menitikberatkan pemaknaan sebuah agama, bukan tentang identitas kepercayaan. Sehingga, orang-orang ateis yang tidak percaya akan adanya Tuhan sekalipun tetap mendapat rasa hormat apabila orang-orang ateis tersebut menjalani hidup yang baik.
Hal itu terlihat dari ucapannya ketika dua bulan setelah dilantik, Paus berpesan bahwa umat Kristiani harus melihat para ateis sebagai orang baik jika mereka melakukan hal baik.
Sejak terpilih menjadi Paus tahun 2013, dia tidak henti-hentinya untuk menjalankan perintah agama sesuai dengan apa yang diperintahkan. Dia dikenal dengan ajaran untuk melawan segala kemunafikan yang dibalut dengan agama.
Dalam satu kesempatan dia pernah secara terbuka mengutuk pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pendeta. Paus menyebut kejadian semacam itu terjadi karena para pendeta “Misa Setan”.
ADVERTISEMENT
Paus juga bersikap keras ketika para pendeta Katolik memisahkan dirinya dari realitas masyarakat. Paus memberi nasihat kepada para kardinal untuk tidak bersikap layaknya seorang pangeran.