Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Paus Fransiskus Minta Pekerja Migran di Singapura Dibayar dengan Adil
12 September 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Paus Fransiskus meminta pekerja migran di Singapura dibayar secara layak. Pesan itu disampaikan Paus saat bertemu pejabat tinggi dan kelompok sipil di Negeri Singa, Kamis (11/9).
ADVERTISEMENT
Singapura merupakan negara pesanggrahan terakhir Paus Fransiskus dalam tur Asia-Pasifik yang dimulai sejak awal September ini. Pekan lalu Paus Fransiskus melawat ke Indonesia selama empat hari.
Saat menginjakkan kaki di Singapura, Paus menaruh perhatian khusus pada pekerja migran di sana. Dia menegaskan, martabat para pekerja migran di Singapura sudah semestinya dilindungi.
"Para pekerja ini memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dan harus dijamin dengan upah yang adil," kata Paus Fransiskus seperti dikutip dari AFP.
Singapura merupakan rumah berbagai pekerja migran, termasuk dari Indonesia, Filipina, Malaysia, China hingga India. Ratusan ribu pekerja migran bekerja di sektor konstruksi hingga perkapalan.
Data yang dihimpun kantor berita AFP sekitar 300 ribu pekerja migran masuk dalam kategori pendapatan rendah.
ADVERTISEMENT
Isu pekerja migran menjadi persoalan di Singapura sejak pandemi COVID-19. Kelompok advokasi menyebut, pekerja migran di Singapura beberapa di antaranya menghadapi kondisi kerja yang buruk.
Bahkan saat pandemi COVID-19 menghantam puluhan ribu pekerja dikurung paksa di asrama-asrama yang ditentukan pemerintah.
Sementara itu, di samping menyorot pekerja migran pada kesempatan serupa Paus Fransiskus memuji semangat kewirausahaan hingga pembangunan di Singapura.
"Singapura adalah mozaik suku, budaya, dan agama hidup bersama dalam harmoni," ucap Paus Fransiskus.
"Saya mendorong Anda semua terus bekerja demi persatuan dan persaudaraan umat manusia dan kebaikan bersama semua orang dan semua bangsa," kata Paus.