Paus Fransiskus Perintahkan Buka Kembali Investigasi Hilangnya Emanuela Orlandi

Perintah ini muncul hanya beberapa bulan setelah film dokumenter produksi Netflix yang mengisahkan kasus gadis itu menarik sorotan internasional. Pun hanya beberapa hari sebelumnya, keluarga Emanuela mendesak penyelidikan pula kepada parlemen Italia.
"Ada orang-orang di Vatikan yang tahu segalanya," ungkap saudara laki-laki Emanuela, Pietro, dikutip dari Euronews, Kamis (12/1).
"Beberapa skenario sengaja tidak pernah dieksplorasi, saya harap kasus ini pada akhirnya akan berarti lebih banyak kolaborasi antara otoritas Vatikan dan Italia," tambahnya.
Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus Emanuela merupakan salah satu teka-teki paling kompleks dalam sejarah Takhta Suci Vatikan. Gadis tersebut seharusnya pulang ke rumah dari sekolah musiknya di Roma pada Juli 1983.
Kendati demikian, Emanuela tidak pernah terlihat lagi hingga kini.
Kasusnya kerap dikaitkan dengan banyak skandal gereja dari pelecehan seksual, keterlibatan mafia, dunia kriminal Roma, hingga percobaan pembunuhan Paus Yohanes Paulus II.
Klaim-klaim ini mengaburkan arah para penyelidik, menuntun mereka ke jalan buntu dan menyebabkan pengalihan perhatian.

Salah satu orang yang telah mempelajari detail kasus ini dengan cermat selama satu dekade terakhir adalah wartawan investigasi asal Italia, Tommaso Nelli. Dia bahkan menerbitkan buku terkait hilangnya Emanuela yang berjudul 'Atto di Dolore'.
Dalam tulisan tersebut, Nelli menceritakan pengakuan gadis itu kepada seorang temannya beberapa hari sebelum menghilang.
Menurut Nelli, Emanuela mengaku telah mengalami pelecehan seksual oleh seorang pemuka agama di taman Vatikan.
"Kejadian ini membuat Emanuela sangat terguncang," terang Nelli.
"Kita tidak boleh jatuh ke dalam teori konspirasi besar. Semuanya terbukti tidak berdasar sejauh ini. Kita harus mulai dari korban, melihat lingkaran sosialnya dan dunia tempat dia tinggal," lanjutnya.

Nelli mengatakan, pihak berwenang telah mengabaikan banyak petunjuk relevan, seperti 'mobil gelap' yang menjemput korban dari sekolah pada bulan-bulan sebelum dia menghilang.
Mobil tersebut bukanlah milik keluarga Emanuela. Selama periode itu, Emanuela bahkan pernah bolos kelas sampai 71 jam.
"Siapa yang mengendarai mobil itu? Siapa pendeta yang melecehkan Emanuela? Bila kita menjawab pertanyaan ini, kita bisa tahu banyak soal apa yang terjadi pada Emanuela, kalau bukan semuanya," ujar Nelli.
Selama empat dekade terakhir, pihak berwenang Italia telah meluncurkan beberapa penyelidikan atas hilangnya Emanuela.

Namun, mereka tidak pernah mencapai kesimpulan hingga investigasi terakhir yang berlangsung sampai sembilan tahun ditutup pada 2015.
Sepanjang semua penyelidikan ini, banyak saksi bermunculan. Beberapa dari mereka mengaku menculik atau membawanya.
Namun, Tak satu pun dari klaim tersebut dapat dikonfirmasi. Seorang reporter asal Italia, Emiliano Fittipaldi, lalu menerbitkan sebuah dokumen Vatikan yang bocor pada 2017.

Dokumen tersebut mencantumkan biaya yang mungkin dikeluarkan Takhta Suci antara 1983 dan 1997 untuk menyembunyikan dan memindahkan Emanuela ke berbagai lokasi, termasuk dua hostel khusus perempuan di London. Tetapi, keasliannya belum terbukti.
Menolak tudingan ini, Vatikan menggambarkannya sebagai 'konyol'.
Menyusul catatan anonim yang dikirim ke pengacara keluarga korban pada 2019, Vatikan mengizinkan pembukaan dua makam kerajaan dari abad ke-19 untuk mencari jenazah Emanuela.
Namun, pihak berwenang tidak menemukan apa-apa.
Jenazah Putri Denmark dan Putri Albania yang seharusnya menempati makam-makam tersebut pun tidak ada.
Proposal lintas partai di parlemen Italia kemudian menyerukan komisi investigasi baru atas kasus ini, dan dua kasus gadis hilang dan terbunuh lainnya, pada Desember 2022.
"Vatikan tahu lebih dari apa yang dikatakannya, dan negara berdaulat, seperti negara tempat penculikan Emanuela terjadi, perlu mengangkat suaranya, tanpa secara pasif menerima versi Takhta Suci," tegas anggota parlemen oposisi, Carlo Calenda.