Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Paus Fransiskus Puji Warisan Leluhur Rusia, Ukraina Murka: Propaganda Imperialis
30 Agustus 2023 11:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ukraina menyebut pidato tersebut sebagai 'propaganda imperialisme', hingga memicu pernyataan klarifikasi dari Vatikan.
Dikutip dari CNN, Paus Fransiskus kala itu sedang memberikan pidato kepada kaum muda Rusia di pertemuan 10th Russian Catholic Youth Assembly.
Berbicara di hadapan kaum muda tersebut, Paus Fransiskus mengatakan mereka adalah pewaris para tsar Rusia yang hebat di masa lalu, seperti Peter I dan Catherine II.
Dua tokoh imperialis yang paling terkenal dan dijuluki 'Agung' (The Great) oleh sejarawan Rusia ini, telah memperluas wilayah kekaisaran Rusia — termasuk Ukraina, pada abad ke-17 dan ke-18.
"Jangan pernah melupakan warisan Anda. Kalian adalah keturunan Rusia yang agung: Rusia yang agung yang terdiri dari orang-orang kudus, para penguasa, Rusia yang agung dari Peter I, Catherine II, kekaisaran yang terpelajar, budaya yang agung, dan kemanusiaan yang agung. Jangan pernah meninggalkan warisan ini," kata Paus.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pidato sempat menyinggung soal Peter dan Catherine The Great sebagai justifikasinya meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina.
"Kalian adalah keturunan Ibu Pertiwi Rusia yang agung, teruslah melangkah maju. Dan terima kasih — terima kasih atas cara hidup Anda, atas cara Anda menjadi orang Rusia," sambung Paus.
Ukraina Murka
Menanggapi pidato Paus Fransiskus tersebut, pemerintah Ukraina langsung memberikan kritik pedas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengatakan pidato Paus telah membawa sebuah 'propaganda imperialis'.
"Ini adalah jenis propaganda imperialis, 'ikatan spiritual' dan 'kebutuhan' untuk menyelamatkan 'Ibu Pertiwi Rusia' yang digunakan Kremlin untuk membenarkan pembunuhan ribuan orang Ukraina dan penghancuran ratusan kota dan desa di Ukraina," tulis Nikolenko dalam postingannya di Facebook, pada Senin (28/8).
Pihak Ukraina menyesalkan perkataan Paus Fransiskus yang seolah tidak berempati pada penderitaan mereka.
ADVERTISEMENT
"Misi Paus seharusnya justru untuk membuka mata kaum muda Rusia terhadap arah yang menghancurkan dari kepemimpinan Rusia saat ini dan sebaliknya, ia justru mempromosikan ide-ide kekuatan besar Rusia — yang pada kenyataannya, merupakan alasan untuk agresi kronis Rusia," sambung dia.
Penjelasan Vatikan
Keesokan harinya setelah kecaman Ukraina muncul, Vatikan langsung mengeluarkan pernyataan klarifikasi. Pihaknya menepis klaim bahwa kata-kata Paus Fransiskus ditafsirkan sebagai sebuah 'pujian' atas imperialisme.
"Paus bermaksud untuk mendorong kaum muda untuk melestarikan dan mempromosikan semua yang positif dalam budaya dan spiritualitas Rusia yang agung, dan tentu saja bukan untuk meninggikan logika imperialis dan kepribadian pemerintah, yang dikutip untuk menunjukkan beberapa periode sejarah sebagai referensi," demikian bunyi pernyataan Vatikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Duta Besar Vatikan di Kiev dalam pernyataannya juga menepis tudingan Ukraina. Dikutip dari Antara, mereka mengatakan, Paus adalah penentang dan pengecam segala bentuk imperialisme atau kolonialisme dan menolak interpretasi media atas komentarnya.