Paus Fransiskus Utus Kardinal Matteo Zuppi Pimpin Misi Perdamaian di Ukraina

5 Juni 2023 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kardinal Matteo Zuppi. Foto: AFP/Andreas Solaro
zoom-in-whitePerbesar
Kardinal Matteo Zuppi. Foto: AFP/Andreas Solaro
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus mengerahkan seorang utusan ke Ibu Kota Kiev untuk membahas perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Sosok utusan itu adalah Kardinal Matteo Zuppi, seorang Uskup Agung di Bologna asal Italia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Zuppi dilaporkan telah tiba di Kiev pada Senin (5/6). Menurut Vatikan, dia dipercayakan memimpin misi perdamaian dan melakukan pembicaraan selama dua hari dengan para petinggi Ukraina mengenai perang dengan Rusia.
“Kardinal berusia 67 tahun yang berasal dari Komunitas Katolik Sant'Egidio dan mengkhususkan diri dalam upaya diplomasi dan perdamaian itu, akan mendengarkan secara mendalam dari pihak otoritas Ukraina tentang cara-cara yang mungkin untuk mencapai perdamaian yang adil,” kata Vatikan.
Adapun kunjungan Zuppi dilakukan ketika Moskow mengeklaim bahwa pihaknya telah memukul mundur serangan berskala besar dari pasukan Ukraina di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia.
Sementara itu, pihak Kiev memberikan apresiasi positif atas kedatangan Zuppi dan inisiatif dari pihak Vatikan.
ADVERTISEMENT
“Ukraina menyambut baik perhatian Vatikan terhadap perang bersenjata yang dimulai oleh Rusia, dan keinginan Vatikan untuk memahami secara lebih jauh situasi yang sebenarnya,” ujar Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andrii Yurash.
Kardinal Matteo Zuppi. Foto: AFP/Andreas Solaro
Yurash menambahkan, dirinya yakin bahwa pemahaman yang mendalam soal konsekuensi dari perang akan membantu menemukan jawaban yang tepat atas dasar perdamaian yang adil.
Selama ini, Paus Fransiskus telah berulang kali menyerukan perdamaian di Ukraina, meski upaya Vatikan untuk menjadi penengah dalam konflik berkepanjangan tersebut belum membuahkan hasil.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, juga sempat bertemu secara langsung dengan Paus Fransiskus di Vatikan pada April lalu.
Shmyhal pun mengundang Paus Fransiskus untuk mengunjungi Ukraina, guna menyaksikan kondisi sebenarnya di medan perang.
ADVERTISEMENT
Namun, para pengamat Vatikan berpendapat bahwa Paus Fransiskus tidak mungkin pergi ke hanya salah satu negara, kecuali dapat sekaligus mengunjungi Rusia dan berbicara dengan Presiden Vladimir Putin.
Paus Fransiskus pada Maret lalu mengungkapkan, dia telah menawarkan diri untuk mengunjungi Moskow dan merundingkan perdamaian. Namun, tawaran tersebut ditolak. Sehingga, Paus Fransiskus pada Mei kemudian mengatakan bahwa dia telah meminta Zuppi untuk memimpin misi perdamaian.
“Langkah ini dilakukan dengan harapan, yang tidak pernah ditinggalkan oleh Bapa Suci, bahwa hal ini dapat memulai jalan perdamaian,” kata juru bicara Vatikan Matteo Bruni pada saat itu.