Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Paus Fransiskus yang Tak Pernah 'Mudik' Selama Jadi Pemimpin Gereja Katolik
22 April 2025 13:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sebagai pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, Paus Fransiskus rupanya tidak pernah pulang kampung ke Argentina.
ADVERTISEMENT
"Sampai jumpa lagi," kata Paus Fransiskus โ saat itu bernama Kardinal Jorge Bergoglio, ketika meninggalkan Buenos Aires pada 2013 untuk memulai tugas kepausan di Vatikan.
Dikutip dari AFP, Selasa (22/4), selama menjalani tugas kepausan, Paus Fransiskus banyak melakukan kunjungan ke luar negeri, termasuk ke Amerika Selatan seperti Brasil, Bolivia, Cile, dan Peru.
Selama 12 tahun tugas kepausan, Paus Fransiskus tidak pernah kembali ke kampung halamannya tempat dia menempuh pendidikan dan dibaptis. Di sana pula dia mendapat panggilan untuk memperjuangkan kaum kurang mampu dan jatuh cinta dengan klub bola lokal San Lorenzo.
Kompleksnya Hubungan Paus Fransiskus dengan Argentina
Hubungan Paus Fransiskus dengan kampung halamannya cukup kompleks. Bergoglio merupakan sosok yang sangat vokal mengkritik tokoh dan sistem yang dia nilai sebagai penindas kaum miskin.
ADVERTISEMENT
Ini membuatnya dimusuhi sejumlah politisi. Bahkan, mantan presiden Nestor Krichner pernah menyebutnya 'pemimpin spiritual oposisi'.
Bergoglio pernah dituduh memiliki hubungan dengan diktator militer Argentina di era 1976-1983. Saat itu, dua pastor Jesuit ditahan dan disiksa.
Sebagai Paus, dia tidak pernah malu mengungkapkan pemikirannya. Karena pemikirannya, Paus Fransiskus dimusuhi oleh banyak politisi.
Yang menarik adalah hubungan Paus Fransiskus dengan Presiden Argentina Javier Milei. Pada akhir 2023, Milei menuduh Paus Fransiskus melakukan campur tangan politik dan menyebutnya orang bodoh yang mempromosikan komunisme.
Pada akhirnya, Milei meminta maaf dan diterima di Vatikan 2 bulan setelah pemilihan presiden. Foto yang dirilis saat itu menunjukkan sesama warga Argentina tersenyum dan berpelukan.
"Ya, saya berpolitik. Karena semua orang harus berpolitik. Umat Kristen harus berpolitik. Ketika kita membaca apa yang Yesus katakan, kita melihat bahwa dia berpolitik," kata Paus Fransiskus pada 2023.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Paus Fransiskus menegaskan dia tidak memihak.
Terlepas dari pernyataannya, banyak orang Argentina yang menganggapnya sebagai sosok sayap kiri. Bahkan, dia disebut berada di pihak Peronisme. Peronisme merupakan gerakan sosialis populis yang dinamai dari Juan Domingo Peron, yang mendominasi politik Argentina selama beberapa dekade.
Soal itu, Paus Fransiskus pada 2023 memberikan komentar.
"Tulisan saya soal keadilan sosial menyebabkan klaim bahwa saya adalah Peronis. Tapi, itu adalah kebohongan," katanya.
Politik atau tidak, Paus Fransiskus secara konsisten mengadvokasi pemerintah untuk lebih melindungi dan mengangkat derajat orang-orang rentan.