Paus Marah Tangannya Ditarik Jemaat Wanita di Malam Tahun Baru

1 Januari 2020 19:26 WIB
comment
45
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus terekam kamera marah-marah kepada seorang jemaah wanita yang menarik tangannya. Bahkan Fransiskus menampar tangan wanita tersebut agar melepaskannya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, peristiwa ini terjadi ketika Fransiskus menyapa umat Katolik di Alun-alun Santo Petrus di Vatikan pada malam Tahun Baru, Selasa (31/12).
Dalam video, terlihat Fransiskus masih tersenyum ketika menyalami anak-anak di Vatikan. Ketika hendak kembali ke tempatnya, seorang wanita berparas Asia tiba-tiba menarik tangannya.
Seketika itu juga, Fransiskus naik pitam dan menampar tangan wanita itu beberapa kali. Dengan wajah marah, Fransiskus kemudian berlalu.
Paus Fransiskus marah tangannya ditarik jemaat wanita. Foto: Reuters/Vatican Media
Peristiwa ini langsung viral di Twitter dan menuai beragam reaksi. Beberapa mengatakan bahwa tindakan Fransiskus kelewatan karena wanita tersebut terlihat sangat membutuhkan pertolongan.
"Kasihan wanita itu, mungkin dia putus asa untuk mendapatkan bantuan. Saya ragu dia akan memiliki perasaan yang sama lagi tentang keimanannya," kata seorang pengguna Twitter.
ADVERTISEMENT
Sebagian lainnya mengatakan bahwa seorang Paus adalah manusia juga yang bisa merasa marah.
"DIA JUGA MANUSIA. Menjadi Paus tidak berarti Anda kebal rasa sakit atau menghindari bereaksi dari rasa sakit," ujar pengguna Twitter lainnya.
Setelah peristiwa itu, Fransiskus menyampaikan permintaan maafnya kepada umat Katolik. Dia mengatakan bahwa manusia bisa kehilangan kesabaran berkali-kali.
"Kita kehilangan kesabaran berkali-kali. Ini juga terjadi kepada saya. Saya meminta maaf atas contoh buruk yang saya tunjukkan kemarin," kata Fransiskus sebelum Misa di Vatikan, seperti dikutip AFP.
Dalam Misa tersebut, dia menyampaikan khotbah soal kekerasan terhadap perempuan. Fransiskus menyampaikan bahwa wanita adalah sumber kehidupan, namun kerap "dipukuli, disiksa, dan dipaksa jadi prostitusi".
"Kita bisa memahami tingkat kemanusiaan kita dengan bagaimana cara kita memperlakukan tubuh perempuan," kata Fransiskus.
ADVERTISEMENT