Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Paus Teken Reformasi 3 Tahun, Sinyal Tetap Menjabat meski Masih di RS
17 Maret 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menyetujui rencana reformasi tiga tahun bagi Gereja Katolik, sebuah langkah yang menegaskan niatnya untuk tetap memimpin meski masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia.
ADVERTISEMENT
Vatikan mengumumkan pada Sabtu (15/3) bahwa paus berusia 88 tahun itu menandatangani dokumen reformasi dari rumah sakit Gemelli di Roma pada awal pekan ini.
Ia telah dirawat selama sebulan sejak 14 Februari, menjadikannya masa perawatan terlama sejak terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik 12 tahun lalu.
Keputusan ini memperpanjang agenda reformasi yang telah berjalan dalam struktur Sinode Uskup, forum utama yang digunakan Fransiskus untuk mendorong perubahan di Gereja.
Sinode ini telah membuka ruang diskusi bagi peran perempuan, termasuk kemungkinan menahbiskan mereka sebagai diakon, serta meningkatkan keterlibatan kaum awam dalam tata kelola gereja.
Reformasi ini melibatkan umat Katolik dari berbagai belahan dunia. Dua majelis yang digelar pada 2023 dan 2024 untuk pertama kalinya memberi hak suara kepada perempuan.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, gereja kini mempertimbangkan opsi untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi perempuan dalam kepemimpinan.
Fransiskus kini menetapkan proses reformasi akan berlanjut hingga 2028, diakhiri dengan majelis gerejawi di Vatikan.
Berbeda dari sinode sebelumnya yang didominasi uskup, pertemuan ini akan melibatkan para pendeta, biarawan, biarawati, dan kaum awam—baik pria maupun wanita.
Kondisi Kesehatan dan Kepemimpinan
Perawatan panjang Fransiskus di rumah sakit menimbulkan spekulasi tentang masa depannya sebagai paus.
Namun, keputusan untuk tetap memimpin reformasi hingga 2028 menunjukkan tekadnya untuk bertahan di tengah tantangan kesehatan.
Meski 30 hari di rumah sakit menjadi rekor tersendiri bagi Fransiskus, masa perawatannya masih lebih singkat dibanding Paus Yohanes Paulus II, yang sempat dirawat selama 55 hari di rumah sakit yang sama.
ADVERTISEMENT