Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Pawai Obor Elektrik di Jakarta Selatan: saat Budaya & Modernisasi Bertemu
30 Maret 2025 21:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna menggelar "Pawai Obor Elektrik" yang dilaksanakan di sekitar kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Minggu (30/3) malam. Pawai digelar di sekitar kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara ini menjadi ajang kolaborasi antara budaya tradisional dengan modernisasi, menghadirkan semangat kebersamaan yang kental di tengah lingkungan apartemen.
Ketua Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna, Amru Mahalli, mengungkapkan bahwa pawai ini diikuti oleh 150 warga Apartemen Taman Rasuna serta 100 peserta dari kawasan Menteng Atas. Kegiatan ini diawali dan diakhiri di titik yang sama, ditutup dengan silaturahmi dan ramah-tamah.
“Apa yang kita lakukan malam ini adalah mengangkat kembali budaya yang lama, yang selama ini ada di kampung-kampung kita. Mari kita hadirkan di Jakarta. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yang paling penting adalah bagaimana kita menghadirkan apartemen dengan rasa kampung, menumbuhkan kekerabatan yang kuat,” ujar Amru Mahalli dalam sambutannya.
Ia juga menekankan bahwa ibadah Ramadan tidak hanya bersifat ritual individu, tetapi juga memiliki aspek sosial.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini merapatkan keakraban sosial, karena hidup ini adalah tentang gotong royong dan kepedulian antar sesama,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna, Naufal Firman Yursyak, menegaskan bahwa pawai obor elektrik ini adalah yang pertama kali diadakan di kawasan superblock Epicentrum.
Ia menyebut bahwa konsep penggunaan obor elektrik dipilih demi aspek keamanan dan untuk menarik minat generasi muda, termasuk Gen Z dan milenial.
“Jumlah obor yang tersedia saat ini adalah 200. Insya Allah, pada perayaan 1 Muharram nanti, kita targetkan 1.000 obor untuk festival Muharram. Semoga kegiatan seperti ini semakin mempererat persatuan, tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga melibatkan masyarakat lintas agama yang ingin ikut merasakan kebersamaan ini,” kata Naufal.
ADVERTISEMENT
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta, Andika Permata. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pawai obor bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam.
“Obor yang kita bawa melambangkan cahaya penerang di tengah kegelapan, simbol pengetahuan, petunjuk, dan harapan. Menjaga dan melestarikan tradisi seperti pawai obor adalah tantangan di era modernisasi. Namun, dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya, saya yakin kita mampu mempertahankan nilai-nilai luhur ini,” tutur Andika.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tradisi ini dapat menjadi daya tarik pariwisata Islam di Jakarta, sekaligus menjadi sarana bagi generasi muda untuk memahami pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai keislaman.
"Saya yakin kita mampu mempertahankan nilai-nilai luhur ini tradisi seperti pawai obor juga dapat menjadi daya tarik pariwisata Islam di Jakarta menarik wisatawan untuk mengenal dan merasakan kekayaan budaya kita secara langsung," tandasnya.
ADVERTISEMENT