Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
PBB Apresiasi RI Mampu Jalankan KTT G20 di Tengah Kondisi Rumit Dunia
15 November 2022 2:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB ) mengapresiasi Indonesia karena bisa menjalankan KTT G20 2022. Sebab, situasi dunia saat ini dalam kondisi rumit.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mendemonstrasikan kemampuan besar untuk menyatukan para pihak untuk berdialog dan mendorong solusi," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam konferensi pers jelang G20 di Nusa Dua Bali, dikutip dari Antara.
Guterres membahas keketuaan Indonesia untuk ASEAN pada 2023 yang diharapkan bisa memberikan solusi atas krisis di Myanmar.
Guterres menuturkan, PBB dalam KTT G20 di Bali akan fokus pada pembahasan iklim, krisis pangan, energi, dan transformasi digital.
"Pesan saya tentang pangan adalah kita perlu bertindak untuk mencegah kelaparan," kata dia.
G20 merupakan forum multilateral yang berisi 19 negara dan Uni Eropa, yang terbentuk sejak 1999. Mereka mewakili 20 terbesar ekonomi dunia.
Pada 2022, berbagai masalah di dunia terjadi termasuk krisis Ukraina-Rusia yang memberi dampak serius pada perekonomian dan ketersediaan energi pada banyak negara.
ADVERTISEMENT
Indonesia menjalankan peran keketuaan G20 sejak November 2021 setelah menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Italia. Rangkaian pertemuan G20 berlangsung selama hampir satu tahun belakangan di berbagai kota di Indonesia, meliputi finance track dan sherpa track.
Puncak G20, yakni KTT G20 yang dihadiri kepala negara dan pemerintahan akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022.
Para pemimpin negara sudah berada di Bali untuk mengikuti rangkaian KTT G20 selama dua hari.
Tiga isu utama yang dibahas pada keketuaan Indonesia adalah arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Pada akhir rangkaian acara KTT G20, Indonesia akan memberikan estafet keketuaan kepada India.