PBB: Invasi Rusia Bisa Dorong 5 Juta Warga Ukraina Mengungsi ke Negara Lain

25 Februari 2022 21:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang berjalan di perbatasan antara Polandia dan Ukraina, di Medyka, Polandia, Kamis (24/2/2022). Foto: Kacper Pempel/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang berjalan di perbatasan antara Polandia dan Ukraina, di Medyka, Polandia, Kamis (24/2/2022). Foto: Kacper Pempel/REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan Rusia ke Ukraina membuat warga sipil ketar-ketir. Bahan bakar, uang tunai, dan persediaan alat medis kian menipis di beberapa bagian Ukraina usai militer Moskow menggempur.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, kondisi tersebut dapat mendorong hingga 5 juta orang melarikan diri ke luar negeri. Demikian disampaikan Badan-Badan Bantuan PBB pada hari Jumat (25/02).
Sedikitnya 100.000 warga Ukraina mengungsi sejak Rusia melancarkan serangan pada Kamis (24/02).
Beberapa ribu warga juga telah menyeberang ke negara-negara tetangga termasuk Moldova, Rumania dan Polandia, kata juru bicara badan pengungsi PBB, Shabia Mantoo.
Sejumlah warga berlindung di stasiun metro di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP
"Kami melihat kisaran 1-3 juta warga Ukraina pergi ke Polandia, misalnya. Skenario 1 hingga 5 juta termasuk semua negara di sekitarnya," kata direktur regional UNICEF untuk Eropa dan Asia Tengah, Afshan Khan, pada briefing PBB di Jenewa.
Rudal menghantam ibu kota Ukraina, Kiev, pada hari Jumat (25/2) ketika pasukan Rusia mendesak maju ke arah mereka.
ADVERTISEMENT
Sirene serangan udara meraung di kota berpenduduk 3 juta orang itu, di mana beberapa dari mereka berlindung di stasiun metro bawah tanah.
"Saat kita berbicara, ada serangan besar di Kiev yang telah menciptakan ketakutan dan kepanikan besar di antara penduduk dengan keluarga yang benar-benar ketakutan, bergerak bersama anak-anak mereka ke kereta bawah tanah dan tempat penampungan. Ini jelas merupakan momen yang menakutkan bagi anak-anak di seluruh negeri," ujar Khan.
Sejumlah warga berlindung di stasiun metro di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP
"Kami masih mencoba untuk mencari infrastruktur sipil mana di Ukraina yang terserang," katanya.
Khan mengatakan UNICEF berfokus pada bantuan tunai kepada keluarga.
Di samping itu, efek sanksi Barat yang telah dikenakan pada Rusia akan dianalisis dalam hal saluran bantuan.
Juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Ravina Shamdasani mengatakan bahwa pihaknya memiliki laporan tentang setidaknya 127 korban sipil di Ukraina yang terdiri atas 25 orang tewas dan 102 orang terluka.
ADVERTISEMENT
Korban itu disebabkan oleh penembakan dan serangan udara yang diluncurkan Rusia.
Orang-orang berlindung di stasiun kereta bawah tanah, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS
"Ini mungkin perkiraan yang terlalu rendah," kata Shamdasani.
Perwakilan WHO di Ukraina, Jarno Habicht, mengatakan pihaknya tidak memiliki laporan dari rumah sakit, tetapi berusaha memantau korban dan kebutuhannya.
Habicht menyampaikan prioritas WHO adalah memberikan perawatan bagi yang terluka serta kesehatan mental dan dukungan psikologis.
Reporter: Sekar Ayu