Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
PBB: Klaim Israel soal Keberadaan Hamas di RS Kamal Adwan Tidak Jelas
4 Januari 2025 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Israel membela tindakannya yang menyerang rumah sakit di utara Gaza pada pekan lalu. Namun Kepala HAM PBB mengatakan pembenaran itu tidak berdasar.
ADVERTISEMENT
Sementara badan kesehatan dunia PBB, WHO, mendesak Israel untuk membebaskan direktur rumah sakit dari tahanan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (4/1), Duta Besar Israel untuk PBB, Daniel Meron, mengunggah surat yang dia kirim ke WHO dan pejabat HAM PBB Volker Turk pada Jumat (3/1) di media sosialnya. Ia mengatakan penyerangan di RS Kamal Adwan minggu lalu “dipicu oleh bukti yang tak terbantahkan” bahwa Hamas dan militan Jihad Islam Palestina menggunakan rumah sakit itu.
Ia mengatakan, pasukan Israel telah mengambil “tindakan luar biasa untuk melindungi nyawa masyarakat sipil sambil bertindak berdasarkan intelijen yang kredibel”.
Turk pada Jumat mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Israel tidak “membuktikan banyak dari klaim-klaim itu, yang seringkali tidak jelas dan luas. Dalam beberapa kasus, klaim itu bertentangan dengan informasi yang tersedia di publik”.
ADVERTISEMENT
“Saya meminta investigasi independen, menyeluruh, dan transparan terhadap semua serangan Israel di rumah sakit, infrastruktur kesehatan dan tenaga medis, serta dugaan penyalahgunaan fasilitas tersebut,” katanya kepada anggota DK PBB.
Wakil Duta Besar Israel untuk PBB, Jonathan Miller, mengatakan lebih dari “240 teroris ditangkap, termasuk 15 orang yang berpartisipasi dalam pembantaian 7 Oktober” di Israel selatan pada 2023, yang memicu perang di Jalur Gaza. Direktur rumah sakit, Hussam Abu Sayifa, juga ditangkap dalam penyerangan itu.
“Kami menduga dia sebagai anggota Hamas karena ratusan teroris Hamas dan Jihad Islam bersembunyi di RS Kamal Adwan di bawah manajemennya. Dia saat ini sedang diperiksa oleh pasukan keamanan Israel,” kata Miller.
Perwakilan WHO, Richard Peeperkorn, mengatakan pihaknya sangat prihatin terhadap apa yang terjadi dengan Abu Safiya.
ADVERTISEMENT
“Kami kehilangan kontak dengannya sejak saat itu dan meminta agar dia segera dibebaskan," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea, mengatakan kepada DK PBB bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi tentang Abu Safiya.
Tangis Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, pecah saat mengenang kata-kata yang ditulis seorang dokter dari Medecins sans Frontieres, Mahmoud Abu Nujaila, di RS Al Awda di Gaza sebelum dia terbunuh dalam serangan pada November 2023.
Mansour mengatakan, Nujaila menulis di papan tulis rumah sakit yang digunakan untuk merencanakan operasi: “Siapa pun yang bertahan hingga akhir akan menceritakan cerita ini. Kami melakukan apa yang kami bisa. Ingatlah kami”.