Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PBB Salahkan Perang Sebagai Penyebab Wabah Kolera di Yaman
13 Juli 2017 3:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
PBB menyalahkan pertikaian dan permusuhan dengan negara lain sebagai penyebab utama menjangkitnya wabah kolera di Yaman. Terputusnya akses bantuan kemanusaiaan, membuat wabah kolera di negara tersebut meluas hingga menewaskan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Kamis (13/7), sejak bulan April, organisasi kesehatan PBB, WHO, telah menemukan 320 ribu kasus kolera di Yaman. Sebanyak 1.742 kasus kematian juga dilaporkan terjadi akibat penyakit ini.
Kepala bantuan PBB Stephen O'Brien kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih tinggi karena relawan tidak dapat menjangkau daerah terpencil di negara miskin yang dilanda perang tersebut.
"Skandal kolera ini sepenuhnya dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai dan pihak-pihak yang berada di luar perbatasan Yaman yang memimpin, memasok, berperang hingga menimbulkan teror dan ketakutan," kata O'Brien.
Dia meminta Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara tersebut untuk mengakhiri konflik dan krisis kemanusiaan di Yaman.
"Tujuh juta orang, termasuk 2,3 juta anak-anak menderita malnutrisi, di mana 500 ribu balita mengalami malnutrisi akut, dan hal ini dapat menimbulkan penyakit baru dan risiko kematian perlahan dan menyakitkan," ujarnya.
Direktur organisasi PBB yang membidangi Pangan dan Pertanian (FAO), Graziano da Silva mengatakan, mereka telah menerima laporan banyaknya orang yang sekarat akibat kelaparan di beberapa area di Yaman, akibat kurangnya akses untuk memberikan bantuan.
ADVERTISEMENT
"Kami sama sekali tak dapat berbuat apa-apa di tempat yang justru paling membutuhkan," ujarnya di depan anggota Dewan Keamanan.
Ekonomi di negara Yaman telah jatuh, dan 30 ribu pekerja kesehatan tak digaji selama lebih dari 10 bulan, sehingga PBB sepakat untuk memberikan insentif kepada mereka, supaya pekerja kesehatan tersebut dapat membantu PBB dan relawan untuk memerangi kolera di Yaman.