PBB Sebut Serangan Israel ke Gaza Sebabkan Kehancuran Sistem Medis

1 Januari 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peralatan medis berserakan di luar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara. Foto: Mohammad AHMAD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Peralatan medis berserakan di luar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara. Foto: Mohammad AHMAD / AFP
ADVERTISEMENT
Laporan kantor HAM PBB menyebut bahwa serangan Israel ke Gaza berimbas kehancuran bagi sistem kesehatan di sana. PBB mempertanyakan kepatuhan Israel terhadap hukum internasional.
ADVERTISEMENT
Laporan itu dirilis PBB pada Selasa (31/12). Laporan setebal 23 halaman itu mencakup rangkaian peristiwa serangan Israel dari 12 Oktober 2023 sampai 3 Juni 2024. Adapun serangan Israel ke Gaza masih berlangsung sampai sekarang.
Pada laporan itu, PBB menjelaskan serangan Israel berimbas besar pada sulitnya akses warga Palestina ke sistem medis.
Kondisi kehancura usai serangan yang menghantam Rumah Sakit Ahli Arabdi Kota Gaza, Rabu (18/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS / AFP
“Penghancuran sistem perawatan kesehatan di Gaza, dan tingkat pembunuhan pasien, staf, dan warga sipil lainnya dalam serangan ini, merupakan konsekuensi langsung dari pengabaian hukum humaniter dan hak asasi manusia internasional," kata laporan PBB seperti dikutip dari Reuters.
Laporan itu memperingatkan bahwa aksi Israel yang dengan sengaja menyerang rumah sakit dan fasilitas medis adalah kejahatan perang. Sebab, fasilitas medis bukan objek militer.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian menambahkan, bahwa tindakan Israel menargetkan warga sipil merupakan aksi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel membantah laporan PBB. Mereka menuding Hamas memakai RS dan fasilitas medis sebagai pusat komando.
Warga Palestina berjalan di antara puing-puing setelah serangan Israel di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan dan bangunan di sekitarnya di Beit Lahia, Gaza pada 25 Desember 2024. Foto: Khalil Ramzi Alkahlut / AnadoluNo
Hamas juga membantah keras tudingan Israel tersebut.
Selama setahun lebih menyerang Gaza, sebanyak 45 ribu orang di sana kehilangan nyawa. Sebagian besar korban jiwa adalah warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan.