Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan terhadap serangan dua kapal tanker di Teluk Oman dilakukan secara independen. Menurutnya, penyelidikan ini bertujuan untuk mencari fakta dan pelaku serangan ini.
ADVERTISEMENT
"Sangat penting untuk mengetahui kebenaran dan sangat penting bahwa tanggung jawab diklarifikasi. Jelas itu hanya dapat dilakukan jika ada lembaga independen yang memverifikasi fakta-fakta tersebut," kata Guterres dilansir Reuters, Sabtu (15/6).
Guterres mengatakan, Dewan Keamanan PBB adalah pihak yang dapat memerintahkan penyelidikan serangan dua kapal tanker itu. Guterres mengaku bersedia menjadi mediator di antara negara-negara terkait serangan ini. Namun menurutnya "untuk saat ini PBB tidak melihat adanya kemungkinan mekanisme dialog."
Sejauh ini, PBB telah menghubungi sejumlah negara untuk mengatasi ketegangan di Teluk Oman dan kenaikan harga minyak dunia setelah adanya serangan ini. Guterres juga telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit untuk membahas masalah ini.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary DiCarlo, juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, pada Jumat (14/6) di sela-sela pertemuan Dewan Kerja Sama Shanghai di Kirgizstan.
Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Inggris menuding Iran berada di balik serangan tersebut. Namun Iran membantahnya.
Dua kapal tanker yang diserang itu yaitu Front Altair berbendera Marshall Island milik perusahaan Norwegia dan Kokuka Courageous berbendera Panama milik Jepang. Kedua kapal itu diserang hingga terbakar ketika melintasi Teluk Oman. Sebanyak 44 kru di dua kapal tersebut berhasil diselamatkan oleh tim patroli laut Iran.
Menurut saksi mata, kebakaran terjadi akibat ledakan. Sumber-sumber yang dikutip media mengatakan, ledakan muncul akibat serangan torpedo atau ranjau magnet.
ADVERTISEMENT
Pejabat AS yang menolak disebut namanya mengatakan, punya bukti bahwa Iran yang berada di belakang serangan ini. Menurut dia, ada video yang menampilkan militer Iran tengah melepaskan ranjau tempel di tanker Jepang.