PBNU Gelar Munas Alim Ulama dan Kongres Besar 18-20 September

2 September 2023 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar musyawarah nasional (Munas) alim ulama serta kongres besar pada 18-20 September mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengatakan tema yang diangkat dalam agenda Munas tersebut adalah mendampingi umat, memenangi masa depan. Rencananya, acara tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
"Pembukaan acaranya, kegiatannya, akan dilaksanakan di Ponpes Al Hamid di Cilangkap pada tanggal 18 September 2023, insyaallah mulai jam 8 pagi dan insyaallah akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo," kata Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9).
"Terkait berbagai macam hajat hidup mereka sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya
Gus Yahya mengatakan tema itu dipilih lantaran pihaknya sedang merancang satu set agenda dan program yang diorientasikan kepada pendampingan masyarakat di akar rumput.
Salah satu tema yang diangkat dalam Munas itu adalah bagaimana teknologi digunakan di masyarakat, misalnya Artificial Intelligence. Hal itu dilakukan berdasarkan kebutuhan agar masyarakat lebih siap menghadapi serta mengantisipasi dinamika yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami membangun agenda-agenda yang menyangkut kesiapan di dalam mengarungi masa depan yang itu akan dengan cepat sekali menyongsong kita. Misalnya terkait dengan teknologi dan model-model dinamika yang menjadi tantangan kita di masa depan, termasuk dinamika internasional," paparnya.
Selain itu, Gus Yahya mengatakan Munas dan kongres adalah dua agenda berbeda. Munas akan diisi pembahasan dari ulama-ulama dengan topik keumatan. Sedangkan kongres adalah forum yang diisi oleh para pengurus NU tingkat provinsi.
Gus Yahya menegaskan bahwa kongres ini juga tidak akan memberikan panggung untuk para bacapres.