Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
PBNU Soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan: Untuk Apa?
3 Januari 2025 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Agama berencana untuk meliburkan sekolah selama bulan Ramadan 2025. Menurut PBNU, hal ini sudah pernah dilakukan, tapi belum ditemukan model yang tepat untuk anak-anak memanfaatkan waktu liburnya.
ADVERTISEMENT
Ketua umum PBNU, Yahya Cholil Staquf pun bertanya-tanya, anak sekolah libur selama sebulan itu melakukan kegiatan apa saja?
“Kita sudah pernah sekolah libur sebulan penuh itu sudah pernah. Tidak libur juga sudah pernah. Dan kita sudah tahu apa yang kemudian bisa dilakukan selama liburan itu. Sehingga saya kira ada evaluasi-evaluasi lah, sejauh mana libur di bulan Ramadan itu bisa lebih bermanfaat bagi anak-anak sekolah,” ujarnya di kantor PBNU, Jakarta pada Jumat (3/1).
“Maka menurut saya tergantung, libur itu diisi apa? Kalau suruh libur suruh tidur di rumah aja kan yaa itu tidak seperti itu yang kita inginkan toh? Karena kenyataannya sekolah sambil puasa juga ndak apa-apa, sudah kita coba ndak apa-apa,” tuturnya.
Menurut Yahya, dulu pernah dicoba anak-anak sekolah libur dan harus mengisi buku agenda Ramadan. Anak-anak harus mengumpulkan tanda tangan ustaz yang memimpin Salat Tarawih.
ADVERTISEMENT
“Ada dulu pernah dicoba misalnya anak-anak sekolah itu disuruh ikut tarawih lalu minta tanda tangan imamnya, hal begitu untuk supaya beribadah lebih tekun. Tapi apakah itu model yang bisa kita andalkan? Tergantung, sebetulnya tergantung kerangkanya ini mau kita suruh apa anak-anak ini selama ramadan itu gitu?” ujarnya.
Ia sebenarnya menilai rencana libur sekolah di bulan Ramadan tersebut baik. Namun harus dicari kegiatan yang paling tepat untuk anak-anak sekolah mengisi libur Ramadannya.
“Ya, anak sekolah mungkin baik libur penuh sebulan, tapi disuruh apa? Ini dulu, ini yang harus dibangun dulu. Ramadan itu digunakan untuk apa bagi anak-anak sekolah ini?” ujarnya.
Lebih lanjut, Yahya menilai pemerintah harus memikirkan anak-anak non muslim yang juga ikut diliburkan.
ADVERTISEMENT
“Apalagi kalau kita ingat dengan anak-anak sekolah yang non muslim. Nah, apakah yang non muslim ikut libur? Nah, kalau disuruh libur disuruh apa? Yang mesti kita perhatikan juga mesti kita pikir,” ucapnya.
“Ini yang harus dibangun modelnya. Sudah pernah dicoba, tapi kami lihat selama ini belum ketemu model yang jelas yang bisa kita andalkan,” tutupnya.
Live Update