Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta, Yazid Afandi membenarkan wafatnya putra Rais Aam PBNU 1981-1984, KH Ali Maksum, tersebut.
"Iya mas, benar (kabar duka tersebut)," kata Yazid melalui pesan singkat, Sabtu (6/2).
Yazid menjelaskan Kiai Atabik Ali memang sudah lama sakit. Dalam kesehariannya, almarhum juga menggunakan kursi roda.
"Beliau sudah agak lama sakit. Saya ndak begitu paham sakitnya. Cuma lebaran tahun lalu, sebelum lebaran masa pandemi COVID, saya sempat sowan beliaunya," katanya.
"Saat itu sudah ndak sehat. Stroke ringan kalau ndak salah. Beliau sudah di kursi roda," katanya.
Menurut informasi yang diterima Yazid, jenazah Kiai Atabik Ali dimakamkan hari ini juga di pemakaman keluarga Ponpes Krapyak.
ADVERTISEMENT
"Di makam keluarga besar PP Krapyak dongkelan," katanya.
Yazid mengenang Kiai Atabik Ali adalah sosok yang sangat peduli dengan dunia pendidikan dan pengembangan pesantren.
"Itu tergambar di berbagai lembaga pendidikan formal yang beliau kembangkan di bawah yayasan Pesantren Ali Maksum. Selain lembaga pendidikan, untuk pengembangan pesantren, beliau juga mendirikan klinik kesehatan di lingkungan pesantren Ali Maksum Krapyak," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Fahmi Akbar Idris membenarkan bahwa sosok kiai panutan itu memang sudah sakit cukup lama.
"Betul, beliau sudah lama gerah (sakit)," katanya.
Sebelumnya, kabar duka juga datang dari Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Sewon, Kabupaten Bantul, DIY, bulan lalu. Dewan pengasuh pondok tersebut, KHR Najib Abdul Qodir (66) tutup usia pada Senin (4/1) sore.
ADVERTISEMENT