Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta sekaligus Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan persoalan Cinta Mega (59) telah diserahkan dari fraksi partainya ke DPD PDIP DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan video yang beredar, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Cinta Mega diduga bermain game slot, jenis permainan judi. Cinta Mega menyangkal dan mengaku bermain Candy Crush.
Gembong mengatakan, DPD PDIP DKI Jakarta akan rapat untuk membahas Cinta Mega pada Selasa (24/7) malam.
"Keputusan fraksi memberikan sanksi peringatan keras kepada Bu Cinta Mega, sudah disampaikan kepada DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta," kata Gembong saat dihubungi, Senin (24/7).
Tingkah Cinta Mega yang bermain game saat rapat paripurna pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022 masih disorot publik. Bukan hanya tingkahnya, game yang dimainkan Cinta Mega pun menuai perdebatan publik.
Menurut pengakuan Cinta, ia memainkan game Candy Crush dengan tablet di depan mejanya. Namun, publik meragukan pernyataan Cinta dan menduga game yang dimainkan Cinta adalah slot, bukan Candy Crush.
ADVERTISEMENT
Gembong enggan menjawab pasti apakah pihaknya sudah mengecek video yang beredar atau tablet Cinta untuk memastikan game yang dimainkan memang Candy Crush. Menurutnya, ini baru akan diverifikasi dalam rapat pleno DPD.
"Baru besok malam dibahas dalam rapat pleno DPD partai," ujar Gembong.
Sebelumnya, Gembong memastikan Cinta sudah ditegur keras karena bermain game saat rapat. Ia juga ikut keputusan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI apabila ingin memberikan sanksi.
Meski, Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Rasyidi, mengatakan, pihaknya belum bisa memproses kontroversi Cinta Mega. Menurutnya, harus ada laporan masyarakat atau surat resmi fraksi agar kasus tersebut bisa ditindaklanjuti atau disanksi.