PDIP Akui Anies 'Seksi' untuk Didukung di Pilgub Jakarta

10 Juni 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Senin (13/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Senin (13/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP mengakui bahwa Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat kuat untuk diusung di Pilgub Jakarta 2024. Kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, Anies 'seksi'.
ADVERTISEMENT
"Pak Anies memang sekarang menjadi satu hal yang 'seksi'. Mbak Puan sudah menyampaikan menarik, Mas Bas (Basuki Hadimuljono), dll," kata Eriko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).
Ia kemudian menganalisis. Saat Pilpres 2024, Anies yang bertandem dengan Cak Imin menjadi lawan tangguh bagi pemenang yakni Prabowo - Gibran.
"Tapi coba teman-teman media berpikir seperti ini, kemarin itu Pak Anies hampir mengimbangi suara pasangan 02 yah di presiden di Jakarta. Betul tidak? Kalau saya tidak salah, tertinggal tidak terlalu jauh," kata dia.
"Nah ini mungkin perhitungannya bahwa kalau misalnya pak Anies kan mantan pasangan 01 ya dengan kita 03 tentu suaranya lebih tinggi daripada 02," imbuhnya.
Namun menurutnya tentu semua tidak semudah itu. Di politik, belum tentu saklek seperti matematika.
Anies Baswedan di Taman Literasi Blok M, Jaksel, Jumat (7/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
"Apakah hitungan matematik itu bisa berjalan seperti itu juga di Jakarta? Kan belum tentu. Coba kalau kita pikir ya, misalnya Pak Anies didukung oleh pendukung-pendukungnya. Apakah kalau bersama nanti dengan calonnya PDIP misalnya dengan yang lagi hebohnya nih dengan Charles Honoris (PDIP). Apakah yang mendukung Pak Anies pasti tetap mendukung Pak Anies?" urainya.
ADVERTISEMENT
"Apakah yang mendukung PDIP pasti tetap mendukung PDIP? Nah ini kan belum tentu. Dalam politik benar, yang tidak mungkin hanya menghidupkan orang mati, apa saja masih memungkinkan."
Kalkulasi ini masih dihitung oleh PDIP. Pihaknya tak mau gegabah memutuskan.
"Tetapi ini kan harus dihitung betul. Nah, inilah yang sedang kami hitung betul, bahwa peluang itu ada yes, tapi apakah itu pasti terjadi?" tutup Eriko.