Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
PDIP Bangun Kantor Darurat di Yogya, Antisipasi Ancaman Megathrust di Jakarta
12 Februari 2025 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara soal filosofi partai yang selalu siap dengan kondisi apa pun, termasuk bencana alam. Salah satunya soal potensi gempa megathrust yang sempat disinggung BMKG bisa mengguncang Jakarta dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, partainya mempersiapkan diri untuk membangun kantor pusat alternatif PDIP di Yogyakarta. Bukan tanpa alasan, sebab Yogyakarta merupakan tempat kelahiran Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kami punya ide kalau di Jakarta ada megathrust maka kita juga punya kantor partai yang representatif, apabila kantor di tingkat pusat dalam keadaan darurat. Maka kita lihat perspektif historis, oh Bu Mega lahir di Yogya,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (12/10).
"Oh ternyata Yogya pernah menjadi penyelamatan republik. Maka dari setting melahirkan suatu ide," imbuhnya.
Potensi megathrust di Jakarta, kata Hasto, dapat mengancam eksistensi kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Oleh karenanya, untuk kantor di Yogya nanti, kantor akan dibangun 5 lantai.
“Megathrust bisa mengancam eksistensi ibu kota partai kita di Jalan Diponegoro. Maka kemudian muncul ide kita punya kantor DPP alternatif. Kemudian melahirkan suatu ide bagaimana membangun kantor partai di Yogya 5 lantai 3000 meter persegi,” ujar Hasto.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan, ide yang melahirkan imajinasi. Dengan adanya imajinasi maka kekuatan konstruksi intelektual Soekarno lahir.
Apa Itu Megathrust?
Megathrust adalah sumber gempa subduksi lempeng, di mana terdapat bidang kontak antara 2 lempeng tektonik di kedalaman dangkal kurang dari 50 km.
Secara tektonik, Indonesia memiliki sekitar 13 zona megathrust yang bisa menjadi sumber gempa besar. Dari jumlah tersebut, terdapat dua zona yang belum melepaskan kekuatan gempanya, yakni segmen 7 (Megathrust Selat Sunda-Banten) dan segmen 4 (Megathrust Mentawai-Siberut).
Dua zona ini memiliki periode ulang gempa kuat (disebut ulang tahun gempa) setiap 200 tahun sekali. Kini, sudah lebih dari 200 tahun segmen 7 dan segmen 4 tidak melepaskan energinya, sehingga zona tersebut berpotensi menimbulkan gempa kuat dalam waktu dekat. Kendati tidak ada yang tahu kapan dan di mana titik gempa itu terjadi.
Berdasarkan skenario model gempa bersumber di Zona Subduksi Selat Sunda dengan kekuatan gempa 8,7 magnitudo, dampak guncangan di Banten, Lampung, Jakarta, dan Jawa Barat mencapai skala intensitas (dampak kerusakan) VII-VIII MMI, menimbulkan kerusakan sedang hingga berat, terutama pada bangunan yang konstruksinya tidak baik.
ADVERTISEMENT
Sementara hasil pemodelan tsunami akibat gempa 8,7 magnitudo di zona megathrust Selat Sunda menunjukkan bahwa tsunami dapat menjangkau pantai Jakarta. Sementara Kabupaten Serang dan Kota Cilegon diprediksi akan menjadi wilayah yang paling parah dihantam tsunami setinggi 5 hingga 7 meter, dalam waktu 1 jam pasca-gempa.
Untuk melihat dampak gempa megathrust Selat Sunda di Jakarta, Septa mengatakan bahwa kita bisa belajar dari gempa bumi 8,1 magnitudo yang melanda Mexico City pada 1985.
“Mexico City ini sama dengan wilayah Jakarta. Jadi artinya, dia punya zona megathrust di dekatnya. Jarak antara Megathrust Cocos dengan Mexico City itu sekitar 300 kilometer. Jarak itu sama dengan Jakarta dan zona megathrust Selat Sunda sekitar 300 kilometer,” kata Septa Anggraini, Penanggung Jawab Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, di acara Bincang Bencana KNPRBBK XVI 2024 yang berlangsung secara daring, Selasa (1/10/2024).
ADVERTISEMENT