PDIP Buka Suara soal Kemunculan Ganjar di Video Azan Magrib

9 September 2023 12:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangis saat berpamitan dengan rakyat Jawa Tengah di acara 'Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah' di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangis saat berpamitan dengan rakyat Jawa Tengah di acara 'Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah' di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (5/9/2023) sore. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo, terlihat di video azan magrib salah satu stasiun televisi swasta. Video itu ramai diperbincangkan di media sosial terkait politik identitas.
ADVERTISEMENT
Video itu muncul di MNC Group. Pemilik MNC Group adalah Harry Tanoesoedibjo yang juga Ketum Partai Perindo salah satu anggota koalisi Ganjar.
Dalam video tersebut, terlihat tayangan azan magrib dibuka dengan pemandangan alam. Lalu, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat di sebuah masjid. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung bernuansa batik.
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang masuk ke masjid. Tak hanya itu, Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Sleman, Selasa (22/8/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan apa yang tergambar di video itu bukan merupakan politik identitas. Dia menyebut justru Ganjar mengajak masyarakat untuk taat beribadah.
"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi. Kita tahu di DKI pada saat Pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu, apa yang jadi program Pak Jokowi, program Pak Ahok, program Pak Djarot Saiful contohnya untuk membersihkan kampung-kampung pasukan oranye, dengan pasukan hijau, itu kan tidak dilakukan," kata Hasto di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
ADVERTISEMENT
"Sehingga PDIP sangat tidak setuju tetapi kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama; menjalankan lima waktu itu kan merupakan hal yang positif, bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di Pura itu kan merupakan sesuatu yang bagus," sambungnya.
Hasto menuturkan eks Gubernur Jateng itu juga sejak awal merupakan sosok yang religius.
"Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitas tidak dibuat-buat istrinya Bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," ucap Hasto.
Hasto menambahkan sejak muda, Ganjar menang merupakan sosok yang rajin beribadah dan santun. Hal itu pun tergambar dari keluarga Ganjar.
ADVERTISEMENT
"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu. Sosok yang rajin beribadah sosok, yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat itu sesuatu original keluar dari Pak Ganjar Pranowo," tandasnya.