Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PDIP Gugah Kedaulatan Partai: Biar Jakarta Gak Lawan Kotak Kosong-Independen
13 Agustus 2024 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PDIP kini tengah menghadapi situasi sulit. Di Jakarta mereka terancam tak bisa mengusung calon untuk maju Pilgub.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat kemudian mengajak partai lainnya untuk menegakkan kedaulatan partai mereka. Ini penting agar demokrasi sehat hadir di Pilgub Jakarta.
"Kami mengetuk pintu hati dan kedaulatan partai-partai untuk bisa menggalakkan kekuatan supaya di Jakarta tidak melawan kotak kosong atau melawan independen," kata Djarot usai menerima massa dari Poros Jakarta, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
Dinamika politik saat ini membuat Anies Baswedan sebagai calon dengan elektabilitas tertinggi terancam gagal maju Pilgub Jakarta, Musababnya tidak dapat tiket dari partai politik.
PKS sebagai partai pendukung pertama dan pemegang kursi DPRD terbanyak di Jakarta mulai berubah arah. Anies dan PKS belakangan malah seperti terlibat adu argumen soal Pilgub Jakarta.
ADVERTISEMENT
NasDem dan PKB juga masih bergeming. Bahkan PKB juga menyebut pencalonan Anies serang sudah tak mulus lagi, alasannya: ada perubahan cuaca.
Tinggallah PDIP yang masih bisa mendukung Anies. Tapi itu juga tidak cukup karena kursi PDIP hanya 15, kurang 7 kursi untuk bisa mengusung calon di Pilgub Jakarta.
Sisanya tentu partai-partai di KIM mendukung Ridwan Kamil maju Pilgub Jakarta. Padahal, elektabilitasnya hanya nomor 3.
Bila kondisi itu terus terjadi hingga pendaftaran 27-29 Agustus, bukan tidak mungkin Ridwan Kamil melawan kotak kosong. Itu pun bila calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana tidak lolos verifikasi KPU Jakarta.
Pengumuman calon independen diumumkan pada 19 Agustus 2024. Kalau tidak lolos, Ridwan Kamil akan melawan kotak kosong.
Kondisi ini, kata Djarot, yang tidak baik untuk demokrasi. Calon untuk kota sebesar Jakarta nyaris tanpa kompetisi dan adu gagasan.
ADVERTISEMENT
"Kita akan bangun demokrasi yang sehat, demokrasi yang betul-betul penuh dengan adu gagasan, demokrasi yang menghargai hak-hak rakyat, karena kedaulatan itu ada pada rakyat, wabil khusus ada pada rakyat Jakarta," tutur eks Wagub Jakarta itu.
Situasi ini tak lepas dari upaya untuk "memborong" kursi partai-partai agar calon-calon jagoan penguasa tak terkalahkan di sejumlah daerah. Djarot menyebut, upaya itu juga dialami oleh PDIP.
"Sebetulnya PDIP itu punya banyak kader yang mumpuni untuk Pilkada jakarta. Tapi kita kurang kursi, kursinya mau diborong sama pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan yang luar bisa, yang menginginkan kalau bisa di Jakarta ini lawan kotak kosong," ucap dia.