Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
PDIP Ingatkan Ada Sanksi bila Jokowi Dukung Prabowo: Ada Aturan & Hukuman Partai
15 Oktober 2023 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dinilai melempar kembali kode dukungan ke bacapres Prabowo Subianto dalam Rakernas VI Relawan Jokowi, Projo (Pro Jokowi) di Indonesia Arena, GBK, Senayan, Sabtu (14/10).
ADVERTISEMENT
Salah satunya lewat momen pemukulan gong 8 kali, sarat makna dengan ciri khas angka yang kerap dikaitkan dengan Prabowo.
Ketua Badan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun memandang, sinyal dan kode biasa diartikan berbagai makna oleh banyak pihak. Namun, jika Jokowi memang jelas menyatakan dukungan capres kepada Prabowo, maka pasti diberi peringatan oleh PDIP.
"Soal aturan partai berlaku bagi semua orang, tanpa terkecuali. Jadi sepanjang manuver silakan, tapi ketika jelas-jelas langgar aturan, ya itu hukuman partai berlaku bagi semua orang," kata Komarudin kepada kumparan, Minggu (15/10).
Komarudin meyakini sikap final Jokowi akan diketahui publik pada waktunya.
"Ya kita tunggu hari keputusan terakhir. Kan masih lama. Kecuali sudah. Kita tunggu sampai pendaftaran KPU ya. Istilah Bu Mega, dansa berakhir, lagu berakhir, ya posisi kaki kita di mana toh?" ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Apakah kaki dua-duanya di bumi. Apa satu di udara, satu di bumi, kan kita lihat hari H," jelas dia.
Meski, dia yakin Jokowi berkomitmen mendukung bacapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sebab kesuksesan Jokowi dinilai berasal dari campur tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya kira seluruh rakyat Indonesia tahu, bahwa Jokowi seperti ini, hari ini, karena ada campur tangan Megawati Soekarnoputri. Jokowi jadi walkot dua periode. Kalau tanpa campur tangan Bu Mega, saya kira dia juga bukan menjadi tampil selevel nasional ini," ujar dia.
"Saya sangat yakin, dengan tradisi budaya ketimuran yang penuh kesopansantunan ini, tidak mungkin lah dia sampai ke puncak kekuasan, kemudian dia berpaling ke calon lain," tandas Komarudin.