Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus, menegaskan Jawa Tengah masih menjadi ‘kandang banteng’ meski pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam hasil quick count Pilkada Gubernur Jawa Tengah 2024.
ADVERTISEMENT
Deddy mengatakan, perolehan suara Andika-Hendi lebih besar dari perolehan suara PDIP saat pemilihan legislatif 2024.
“Artinya, pemilih banteng masih setia dengan PDIP karena angkanya hampir dua kali lipat dari Pemilu Legislatif. Ini bukti bahwa Jateng masih menjadi rumah bagi kaum Marhaen,” kata Deddy di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).
Deddy menyoroti hasil Pilkada di tingkat kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang menurutnya masih menunjukkan dominasi PDI Perjuangan.
“Dari perolehan kepala daerah, itu 19 dari 35 (PDIP menang) artinya 54 persen daerah kabupaten kota masih memilih kader banteng,” katanya.
Meski demikian, Deddy memberi catatan terhadap hasil Pilkada Gubernur. Menurutnya, pemenang Pilgub Jawa Tengah kali ini tidak bisa disebut sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
“Kalau soal gubernur, saya sulit bilang yang menang jangan bangga, karena sesungguhnya bukan dia yang menang, tapi pihak lain,” tuturnya.
Adapun hasil quick count berbagai lembaga survei menunjukkan pasangan Andika Perkasa-Hendi kalah dari pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Rata-rata perolehan suara Andika-Hendi hanya mencapai 40 persen saja.
Kekalahan ini tentunya menjadi anomali bagi PDIP yang selama ini selalu mendominasi suara Jawa Tengah dalam berbagai ajang politik termasuk Pilkada dan Pemilu Legislatif. Inilah yang menjadi asal muasal mengapa Jateng selalu identik dengan kandang banteng.