PDIP Jatim soal Instruksi Megawati Bangun Patung Sukarno: Itu Bukan Berhala

29 Oktober 2021 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Pertama Indonesia Sukarno. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Daniel Rohi, menilai pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait pembangunan patung Sukarno adalah sarana mengingat jasa pahlawan proklamasi.
ADVERTISEMENT
Daniel mengatakan yang diinstruksikan Megawati adalah membangun patung, dan patung bukanlah berhala untuk disembah.
“Patung itu bukan berhala ya, perlu dibedakan. Jadi itu dua hal yang berbeda. Patung itu memorable atau memorabilia, untuk mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan jasa pahlawan, terutama Bung Karno,” ungkap Daniel kepada kumparan, Jumat (29/10).
Ia menilai kehadiran patung proklamator sekaligus bapak dari Megawati itu dapat menginspirasi masyarakat secara luas.
“Menurut saya sebagai kader, apa yang Ibu [Megawati] sampaikan itu harus dimaknai sebagai satu instruksi kepada seluruh elemen partai, bahkan bangsa ini, untuk senantiasa menghormati jasa-jasa para pahlawan,” jelas anggota DPRD Jawa Timur tersebut.
“Dengan kita melihat simbol tersebut, kita jadi terinspirasi apa yang menjadi cita-cita perjuangan mereka [para pahlawan]. Ini sejalan dengan apa yang disebutkan Bung Karno, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah,” lanjutnya.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berdiri di depan patung Bung Karno usai diresmikan di halaman Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Kamis (20/5). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Sementara itu, menindaklanjuti instruksi dari Megawati, Daniel menyarankan pembangunan patung dimulai dari tempat-tempat milik PDIP di daerah.
ADVERTISEMENT
“Kalau di PDIP, saya kira minimal kita bangun itu di properti-properti, sekretariat, dan kantor-kantor partai,” kata Daniel.
Ia juga mengungkapkan rencana PDIP Jatim yang akan membangun Patung Sukarno di Wisma Perjuangan, Kota Batu, Jawa Timur.
“Saya Kepala Badiklat di PDIP, kami punya training center, Wisma Perjuangan. Kami pernah diskusi dengan teman-teman, kalau diizinkan kami akan bangun Patung Bung Karno sedang baca buku di situ. Supaya menginspirasi orang dan kader yang datang ke sana agar senantiasa belajar seperti apa yang dilakukan Bung Karno,” jelasnya.
Sebelumnya, Megawati menanggapi soal patung Sukarno yang belakangan mulai masif dibangun di berbagai daerah. Ia menegaskan pembangunan patung Sukarno bukan untuk didewakan atau disembah, melainkan untuk memperkenalkan sosoknya kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Ada yang mengatakan kalau Islam garis keras tidak boleh [buat patung], takut didewakan atau disembah. Tidak ada niat seperti itu. Hanya sebuah pengenalan dari sosok pahlawan,” tuturnya pada peringatan Sumpah Pemuda sekaligus peresmian Prasasti Taman UMKM Bung Karno, Kamis (28/10).