PDIP Kehilangan 6 Provinsi saat Pileg 2024, di Pilkada Harus Cari Orang Kompeten

8 Agustus 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peta politik pada Pileg 2024 sedikit ada perubahan. Di level provinsi, PDIP tak sedigdaya pada Pileg 2019.
ADVERTISEMENT
Meski PDIP tetap menjadi pemenang dengan 16,72 persen. Namun suaranya tak jauh dari Golkar yakni dengan 15,29 persen.
"Dan saya kira yang lebih penting juga adalah kalau kita lihat dari data hasil Pemilu Legislatif 2024, terutama dari level provinsi, itu terjadi power shift," kata peneliti CSIS Arya Fernandes di Gedung Pakarti Centre, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).
Arya menjelaskan, power shift yaitu terjadi perubahan nominasi beberapa partai politik di level DPRD-nya.
"Kalau kita lihat PDIP kehilangan nominasi di 6 provinsi, sebelumnya itu PDIP unggul di banyak provinsi di DPRD sebelumnya, di legislatif terakhir 2024 ini PDIP dominasi di 6 provinsi," katanya.
Namun sayangnya, Arya tak merinci 6 provinsi yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
"Dan Golkar saya kira ini mendapatkan keuntungan yang banyak, terjadi peningkatan yang menjadi Ketua DPRD," imbuh dia.
Di Pilkada 2024, pekerjaan rumah menanti PDIP. Yakni mereka akan berusaha meraih tampuk kepemimpinan daerah sebaik-baiknya.
"Nah dalam kasus seperti ini, saya kira ini jadi PR bagi PDIP. Bagaimana bisa mengkompensasi kekalahan di pemilu legislatif dengan bisa mendorong orang-orang yang mungkin punya kompetensi berpengalaman di daerah-daerah di Indonesia ini," tutup Arya.