PDIP: Kekuasaan yang Dibangun dengan Intimidasi Tak Akan Langgeng

11 Agustus 2024 18:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto didampingi jajaran memberikan keterangan pers menjelang pelaksanaan Rakernas V PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto didampingi jajaran memberikan keterangan pers menjelang pelaksanaan Rakernas V PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai 'penjajahan' dengan menggunakan mekanisme hukum masih terus terjadi di zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
Namun, dia menekankan kekuasaan yang dibangun berlandaskan intimidasi takkan pernah bertahan lama.
"Sejarah perjuangan kita membuktikan tidak ada kekuasaan yang langgeng, apalagi ketika kekuasaan itu dibangun dengan intimidasi dan kepentingan sempit," kata dia dalam kegiatan konferensi pers Soekarno Run di kawasan Jakarta Pusat pada Minggu (11/8).
Kader PDIP menghadiri penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hasto mencontohkan bentuk penjajahan melalui mekanisme hukum yang menimpa Presiden RI Pertama Soekarno. Ketika itu, Soekarno dimasukkan ke penjara hingga dibuang ke Ende.
Meski begitu, berkat keyakinan yang kuat, kemerdekaan Indonesia tetap dapat diwujudkan.
"Bahwa politik itu kehidupan untuk kemajuan rakyat, bangsa dan negara, apapun yang dihadapi akan selalu berat," ucap dia.
Pada intinya, Hasto menilai berbagai intervensi yang dilakukan penguasa jangan sampai berdampak lebih buruk pada situasi perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebab, kini situasi ekonomi Indonesia dengan begitu sulit yang ditandai dengan terus mengalirnya impor beras dari luar negeri.
"Artinya nilai tukar petani selama 10 tahun terakhir itu hanya 101 persen, petani hanya punya keuntungan 1 persen," kata dia.