PDIP Laporkan 12 Akun Twitter Penyebar Hoaks Megawati Meninggal ke Polda Bali

14 September 2021 10:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Sekretaris Internal PDIP Bali Tjokorda Gede Agung di Polda Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Sekretaris Internal PDIP Bali Tjokorda Gede Agung di Polda Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah anggota PDIP Bali mendatangi Polda Bali, Selasa (14/9) pagi. Mereka hendak mengadukan sejumlah akun twitter yang menyebar hoaks Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meninggal.
ADVERTISEMENT
"Jadi kedatangan kami ke sini ingin melaporkan masyarakat tentang tindak pidana penyebaran berita bohong terhadap pimpinan kami, Dewan Pimpinan Pusat PDIP yang pada intinya di akun itu menyatakan bahwa Ibu Ketum meninggal dunia," kata Wakil Ketua Sekretaris Internal PDIP Bali Tjokorda Gede Agung di Polda Bali.
Direskrimsus Polda Bali Kombes Kus Yuliar menerima LP PDIP terkait hoaks Megawati Meninggal. Foto: PDIP Bali
Ia mengatakan, telah memiliki sejumlah bukti beberapa akun twitter mencuit berita bohong Megawati meninggal. Bukti ini akan diserahkan ke polisi untuk segera diselidiki.
"Saya juga ada bukti kata-katanya sudah jelas. Jadi, kalau ada masyarakat yang mau minta bukti kepada saya, saya masih simpan di WhatsApp saya," kata dia.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Ideologi PDIP Bali I Made Suparta mengatakan, ada sekitar 12 akun twitter yang dilaporkan ke Polda Bali. Akun tersebut secara beruntun menyebar berita bohong Megawati meninggal pada Kamis (9/9).
ADVERTISEMENT
Suparta menyebut salah satu akun yang dilaporkan adalah @Jafarsalman23. Sementara dari berkas yang dibawa PDIP ada akun @Icu663, @ibnupurna, hingga @gandawan.
"Jadi saya sampaikan secara langsung karena sudah jelas, bahwa pada tanggal 9 September secara terpisah dan beruntun akun Twitter milik @Jafarsalman23, ini akun twitternya kurang lebih ada 12, yang mengatakan bahwa Ibu Prof. Hj Megawati Soekarnoputri dibilang meninggal, dibilang sakit, dan sebagainya, ada fotonya juga," kata Suparta.
Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) tiba di lokasi Kongres V PDIP di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ia menilai berita bohong tersebut telah menciderai harkat dan martabat Megawati. Sehingga seluruh kader partai dibuat resah.
"Oleh karena itu perbuatan yang dilakukan oleh akun-akun di atas jelas menciderai dan mengganggu harkat dan martabat, kewibawaan Ketum kami PDIP," kata Suparta.
"Kawan-kawan yang ada di DPC partai selaku petugas partai yang merasa sangat tidak menerima dengan cara cara yang elok, kasar, tidak bertanggung jawab, kami minta supaya yang terhormat Bapak Kapolda Bali, Direskrimsus Polda Bali dan Polri untuk mengusut tuntas dugaan penyebaran berita bohong terhadap Ketum PDIP," lanjut Suparta.
Ilustrasi hoax. Foto: Shutter Stock
Ia melaporkan para pemilik akun yang belum diketahui identitasnya tersebut dengan Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat 2, Pasal 40 UU Nomor 19 tentang ITE dan serta Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukuman Pidana.
ADVERTISEMENT
Berkas laporan PDIP Bali ini tertuang dalam surat laporan No: LP/B/505/IX/2021/SKPT/POLDA BALI tertanggal 14 September dan dinyatakan lengkap, serta diterima Polda Bali dengan No: STTLP//505/IX/2021/SKPT/POLDA BALI.
12 akun Twitter yang dilaporkan PDIP karena menyebarkan hoaks Megawati meninggal. Foto: PDIP Bali
Belakangan, Megawati Soekarnoputri dikabarkan kritis bahkan meninggal karena COVID-19. Tapi, kabar itu dibantah jajaran PDIP. Bahkan Megawati tampil di salah satu acara bersama para Kader PDIP lainnya. Ia pun menangis diserang kabar hoaks telah meninggal.
"Ya gimana, ya. Saya sendiri sampai berpikir, kok, ada saja, ya, orang. Tadi pagi saja sampai ada gambar, ada dari salah seorang tadinya menteri saya sampai menanyakan sama sekretaris saya, sampai mengatakan: 'Jangan ditutup-tutupi, ini saya dapat dari teman saya'. [Menunjukkan gambar] seperti seseorang sedang berbaring di rumah sakit, tetapi tubuh saja tertutup," urai Megawati saat Pembukaan TOT Pendidikan Kader Madya PDIP secara virtual, Jumat (10/9).
ADVERTISEMENT