Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, meminta Harun menyerahkan diri dan taat pada hukum.
"Ya kita mengimbau semua warga negara harus taat pada hukum. Ya dia harus bertanggung jawab menyerahkan diri," ucap Djarot di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/1).
Anggota DPR asal Blitar itu menepis anggapan KPK sulit menangkap Harun karena berada di bawah lindungan PDIP --partai penguasa.
"Oh enggak juga," ucap mantan Gubernur DKI itu.
Saat ditanya kabar Harun berada di luar negeri, Hasto tak tahu. "Enggak tahu saya," kata Djarot..
"Untuk masalah upaya itu silakan serahkan kepada KPK," imbuhnya.
Harun adalah caleg gagal PDIP dapil Sumsel I yang ingin masuk DPR lewat jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) alias mengganti anggota DPR Riezky Aprilia. Riezky masuk DPR karena menggantikan caleg yang meninggal Nazarudin Kiemas.
ADVERTISEMENT
Upaya Harun didukung DPP PDIP dengan surat yang diteken Megawati dan Hasto kepada KPU, isinya meminta Riezky digantikan Harun.
Tapi di luar jalur formal, Harun juga menempuh jalur pinggir dengan menyiapkan uang Rp 850 juta untuk menyuap komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Semua upaya itu gagal karena KPU menilai Harun tidak bisa menggantikan Riezky lantaran bukan suara terbanyak berikutnya yang berhak masuk DPR. Harun ada di urutan 6 suara di dapil.
Dalam kasus ini KPK menetapkan 4 orang tersangka yaitu Wahyu Setiawan (penerima suap), Harun Masiku (pemberi suap), Saeful Bahri (pemberi sekaligus perantara), dan Agustiani Tio (penerima sekaligus perantara).