Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PDIP Santai soal Muncul Spanduk Partai Ilegal: Ada CCTV, Coba Tanya Ara, Kapolri
9 Desember 2024 12:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PDIP memberikan respons soal munculnya spanduk yang menyerang mereka bertuliskan partai ilegal. Spanduk itu sempat bertebaran di beberapa lokasi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Spanduk ini bermunculan tidak lama setelah PDIP menyampaikan jika Presiden ke-7 Jokowi dan keluarga sudah bukan lagi menjadi bagian dari mereka.
Terlihat spanduk itu bertuliskan 'Partai Demokrasi Ilegal Indonesia (PDIP)' disertai dengan foto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Meski begitu, pada Minggu (8/12), spanduk tersebut sudah diturunkan oleh Satgas Cakra Buana PDIP.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menanggapi santai munculnya spanduk ini. Menurutnya, masalah ini bisa ditanyakan kepada Menteri Perumahan yang juga eks kader PDIP Maruarar Sirait, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Koperasi sekaligus Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi.
"Mungkin bisa tanya Maruarar Sirait, Pak Sigit dan Budi Arie siapa tahu mereka punya informasi," kata Deddy kepada wartawan, Senin (9/12).
ADVERTISEMENT
"Setahu saya mereka punya jaringan yang luas untuk cari tahu. Kalau kami, jelas enggak tahu," tambah dia.
Anggota Komisi II DPR ini tidak ingin ambil pusing dengan munculnya spanduk itu. Ia menilai, untuk menelusuri siapa pihak yang memasang spanduk ini sangat mudah karena sudah ada CCTV.
"Menurut saya spanduk-spanduk itu cuma ulah orang-orang yang cari makan, cari muka atau cari jabatan saja," ucap Deddy.
"Tanya yang berwenang lah, kan ada CCTV di mana-mana," tutup dia.
Jokowi dan Keluarga Bukan Lagi Bagian dari PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Jokowi dan keluarganya bukan lagi kader PDIP. Sebab, prinsip politik Jokowi tak lagi sejalan dengan prinsip yang dianut oleh PDIP.
"Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata dia di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/12).
ADVERTISEMENT
Hasto pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Sikap Jokowi, menurut dia, menjadi contoh bahwa kekuasaan dapat mengubah sikap politik seseorang. Pihaknya bakal melakukan evaluasi agar peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari.
Hasto menambahkan dicabutnya status Jokowi sebagai kader partai terjadi sejak Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Calon Wakil Presiden dan diwarnai dengan pelanggaran kode etik oleh MK.