PDIP: Sistem Proporsional Terbuka Berbiaya Mahal, Kami Kedepankan Gotong Royong

15 Juni 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara strategi partainya menghadapi pemilu usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan terkait sistem proporsional terbuka menjadi tertutup.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan sebenarnya sistem proporsional terbuka berbiaya mahal karena caleg akan memikirkan aspek popularitas di masyarakat.
"Sistem pemilu proporsional terbuka itu mendorong aspek-aspek pentingnya calon anggota legislatif dari popularitas. Kedua, dari kekuatan modalnya," kata Hasto secara virtual, Kamis (15/6).
"Ketiga dari kemampuan memobilisasi pemilih dengan menggunakan cara-cara yang memperkuat popularitas itu. Sehingga pemilu dipastikan akan berbiaya mahal dan itu akan menjadi beban dari para caleg," lanjutnya.
Namun, Hasto mengatakan PDIP sebagai partai berlandaskan Pancasila akan mengutamakan cara gotong royong.
Petugas KPPS menyiapkan surat suara pada pemungutan suara ulang di TPS 71, Cempaka Putih, Tangerang Selatan. Foto: Helmi Afandi/kumparan
"PDIP adalah partai ideologis dengan spirit gotong royong, maka apa yang terjadi dengan keputusan MK tersebut partai akan mendorong punya peraturan-peraturan yang memungkinkan seluruh anggota partai di dalam spirit individualisme dan liberalisme di dalam praktik politik kami akan tetap mengedepankan cara-cara gotong royong," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ia berharap ke depan ia berharap seluruh caleg PDIP lebih mengutamakan kepentingan partai di banding per-orangan.
"Di dalam strategi pemenangan pemilu yang di kedepankan tetap kepentingan partai di atas kepentingan orang per orang," ucap Hasto.
Dengan begitu, Hasto mengatakan di pemilu 2024 akan terjadi demokrasi yang berlandaskan Pancasila. Dan PDIP tetap yakin akan mempersiapkan kader terbaik.
"Sehingga di sini suatu seni karena di satu sisi demokrasi yang diyakini oleh PDIP adalah demokrasi Pancasila, demokrasi yang di dalam mempersiapkan calon-calon untuk mengedepankan kualitas bukan sekadar visitas tetapi dari aspek kualitas," tandasnya.