PDIP soal Ganjar Ikuti Jejak Rustriningsih: Kalau Mau, Monggo

25 Mei 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
Rustriningsih. Foto: Instagram/@rustriningsih_tv
zoom-in-whitePerbesar
Rustriningsih. Foto: Instagram/@rustriningsih_tv
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama eks Wagub Jawa Tengah Rustriningsih diungkit dalam polemik antara Ganjar Pranowo dan sejumlah elite PDIP, termasuk Puan Maharani terkait Pilpres 2024. Sebagaimana diketahui, Rustri merupakan Bupati Kebumen dua periode, ia pernah menjadi kader kesayangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Namun, Rustri tak terima ketika pencalonannya di Pilgub Jateng ditolak Megawati yang akhirnya mengusung Ganjar. Ia diundang ke konvensi Partai Demokrat. Pun di Pilpres, ia mendukung Prabowo-Hatta, lawan Jokowi-JK yang diusung PDIP.
Banyak spekulasi yang menyebut apakah Ganjar akan mengikuti jejak Rustri, meninggalkan PDIP. Apa kata PDIP?
"Bahwa Bu Rustri itu kader PDIP, itu srikandinya Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu statement di Jawa Tengah 'iki srikandiku', tapi ketika itu kemudian Bu Rusli pindah ke parpol lain, ibu marah enggak? Saya enggak tahu perasaan ibu," kata Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Selasa (25/5).
"Tetapi ada enggak ibu bilang, statement marah? Enggak ada. Boleh enggak? Ya monggo kalau orangnya mau, monggo. Sudah banyak contoh kok," lanjut Pacul.
Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Pacul. Foto: Dok. Istimewa
"Untuk penegasan, lah ini kalau aku menegaskan bahwa Ganjar itu kemudian kalau dilempar partai lain monggo, lah ini aku sing salah makan obat aku. Yang berhak statement kaya gitu ibu ketum. Karena kewenangan terkait (calon) presiden itu wilayah ibu Ketum," kata Pacul.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi DPR RI ini mengatakan, tradisi di PDIP, perbedaan apa pun wajar. Namun, setelah Megawati mengambil keputusan maka semua kader harus patuh.
Ia kemudian mencontohkan soal pencalonan Ahok di Pilgub DKI 2017 lalu.
"Ingat, Ahok pertempuran Pilkada DKI, semua tolak tolak, begitu ibu Mega keluarkan perintah jalan semua," beber pimpinan Komisi Energi DPR ini.
"Jadi, jangan kemudian konflik ini dibesar-besarin. Ini masalah kader biasa, as simple as that. Enggak ada masalah apa-apa," tutup Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini.