PDIP soal Gibran Mundur: Seharusnya Selesaikan Tugas, Keluar dari Solo Baik-baik

Gibran berkemas di Balai Kota Solo. Foto: kumparan

PDIP mengkritik keputusan Gibran Rakabuming Raka yang baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wali kota Solo. Jabatan itu seharusnya dijabatnya sekitar 2 bulan lagi sebelum dia dilantik menjadi wakil presiden di bulan Oktober.

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus menilai, seharusnya anak sulung Presiden Jokowi itu menuntaskan kepercayaan yang diembankan rakyat kepadanya.

"Justru dia harus menuntaskan masa kerjanya di kepercayaan rakyat di Solo dong. Masa di ujung mundur gitu ya. Kalau kemarin enggak mundur atau cuti pas kampanye ya harusnya sekarang selesaikan saja. Toh nggak ada yang urgent sehingga beliau harus mundur kan," ujar Deddy saat dihubungi, Selasa (16/7).

"Harusnya janji sama rakyat tuh diberesin dulu lah orang tinggal berapa bulan juga. Kemarin waktu kampanye malah nggak cuti. Kok ini udah enggak ada tanggung jawab kampanye, malah mundur," lanjutnya.

Ia pun menilai motif mengundurkan dirinya Gibran ini sebagai sesuatu yang tidak jelas. Bahkan, cenderung aneh.

"Harusnya kan dia ini dong keluar dari Solo tuh baik-baik bukan mundur. Selesaikan masa tugasnya kan. Kan rakyat Solo bangga dong dia mundur karena dilantik jadi presiden, wakil presiden gitu loh, ya. Ini menurutku keputusan yang sangat aneh dan patut dipertanyakan apa sih motifnya gitu lho," kata Deddy.

Anggota Komisi VI DPR F-PDIP Deddy Yevri Sitorus. Foto: Dok. Pribadi

Dia pun menyinggung apabila keputusan serupa juga diambil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, menurutnya semakin aneh.

"Ya kalau menurut saya aneh kalau mundur sekarang. Kan sama aja sama Pak Prabowo. Ngapain Pak Prabowo mundur sekarang? Kan dia punya tim untuk menyiapkan itu. Semua program-programnya sudah disiapkan waktu dia tampaknya, sudah bentuk tim yang untuk merumuskan setelah dia dinyatakan pemenang," terang Deddy.

Sebelumnya, Gibran resmi mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo ke DPRD Solo pada Selasa (16/7).

Putra sulung Presiden Jokowi tersebut mengirim langsung surat mundur kepada DPRD Solo dengan didampingi Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa dan Sekretaris Daerah Solo, Budi Murtono.