PDIP soal Isu Reshuffle saat Corona: Menteri Harusnya Sigap, Langsung Bergerak

11 Juli 2020 20:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Jakarta, Ju Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP di Jakarta, Ju Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal isu reshuffle kabinet Presiden Jokowi. Sebelumnya, Jokowi memang sempat geram menilai kinerja menteri yang biasa-biasa saja di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasto, menteri seharusnya bisa bergerak cepat, dan sigap dalam bekerja. Terlebih ketika pandemi virus corona seperti saat ini.
"Pembantu Presiden harus sigap harus punya kemampuan leadership yang baik. Sehingga tanpa diperintah oleh presiden langsung bergerak untuk menjadikan kementerian yang dipimpinnya itu terdepan," kata Hasto dalam keterangannya di sela-sela Rakor Baguna di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7).
"Baik itu dari aspek politik, dari aspek perekonomian, maupun di dalam gerak bersama rakyat untuk menghadapi berbagai persoalan-persoalan yang tidak mudah ini," tambahnya.

Lalu, bagaimana dengan menteri-menteri dari PDIP?

Hasto meminta, para menteri Jokowi yang merupakan kader PDIP bisa menunjukkan soliditas. Menurut dia, PDIP membantu kinerja para menteri agar bisa membantu Jokowi dengan efektif.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka menunjukkan kinerja terbaik bagi Pak Jokowi dan semuanya kan untuk bangsa dan negara Indonesia," pungkas Hasto.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Presiden Jokowi sebelumnya marah di depan para menterinya saat membuka sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta. Bahkan, dalam pidatonya, ia mengancam akan melakukan reshuffle jika kinerja para menteri tetap biasa-biasa saja di masa pandemi virus corona.
Peristiwa itu sebenarnya sudah terjadi saat sidang kabinet yang digelar tertutup para 18 Juni lalu. Namun, pihak Istana baru merilisnya pada Minggu (28/6) sore.
Dalam video berdurasi 10.20 menit tersebut, Jokowi sudah bicara keras sejak awal menegur menteri yang tidak punya sense of crisis di masa pandemi corona. Jokowi juga mengutip data yang memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa minus akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)