PDIP soal Jokowi Jadi Ketum: Ada Tahapannya, Megawati Masih Sentral

Jokowi dan Megawati di Rakornas PDIP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, merespons usulan untuk menjadikan Jokowi sebagai ketua umum menggantikan Megawati Soekarnoputri. Menurut Hasto, pergantian ketua umum ada tahapannya, salah satunya adalah melalui kongres partai.

"Bagi PDIP semuanya itu ada tahapan-tahapannya. Tahapan saat ini adalah [seperti] pemilu serentak, presiden, serta pemilu legislatif," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (3/10).

Hasto menyebut, pengambilan keputusan tertinggi akan diambil dalam kongres partai yang dihadiri oleh setiap utusan dari arus bawah. Ia menekankan, dalam arus bawah itu, trah Sukarno masih dalam posisi sentral.

"Dari bacaan yang kami lakukan setelah Rakernas memang menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai sentral," jelas Hasto.

“Dalam masa transisi ke depan karena 2024 itu ada terbentuk pemerintahan baru, diperlukan pengawalan oleh sosok pemimpin yang kuat, pemimpin yang emosional bonding-nya itu melekat dengan anak ranting, ranting, dan PAC partai yakni ibu Megawati Soekarnoputri,” pungkasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (3/10/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Sebelumnya, Presiden Jokowi diusulkan menjadi Ketua Umum PDIP melanjutkan sukses Megawati Soekarnoputri. Usulan itu mendapatkan dukungan dari Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

"Saya setuju dengan usulan tersebut (Jokowi jadi Ketum PDIP). Pokoknya kalau kader PDIP diusulkan siapa pun, berarti punya potensi, enggak masalah," kata Rudy usai bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (2/10).

Usulan Jokowi jadi Ketum PDIP muncul saat Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran yang berakhir Minggu (1/10). Usulan itu sempat disampaikan kakak Megawati, Guntur Soekarnoputra, lalu direspons oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.