Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PDIP soal Megawati Dilaporkan ke Komnas Perempuan: Fokusnya Bukan Pengajian
23 Februari 2023 14:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, merespons laporan terhadap Ketum Megawati Soekarnoputri ke Komnas Perempuan oleh Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta. Pelaporan itu terkait pernyataan Megawati yang dianggap mengandung pelabelan negatif pada komunitas perempuan khususnya ibu-ibu pengajian.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan sebenarnya fokus Megawati adalah penanganan stunting kepada anak dan tidak bermaksud memberikan penilaian khusus kepada ibu-ibu pengajian. Apalagi saat berpidato Megawati memulai pernyataannya dengan permintaan maaf.
"Harus dilihat secara menyeluruh pidato Ibu Ketum, Ibu Megawati, di dalam sambutan tersebut. Kan temannya tentang stunting, temanya bagaimana keterlibatan ibu-ibu dalam pendidikan anak, bersiap-siap menghadapi bencana, tentang pendidikan anak, tentang gizinya, tentang pendidikan anak yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya melalui basis keluarga untuk menjadi pemimpin masa depan, basisnya keluarga, bukan pada masalah pengajian," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2).
"Itu suatu hal yang penting dikatakan dalam sambutan Ibu, maka ibu mengatakan saya pun ikut pengajian sehingga hendaknya mereka melihat secara komprehensif terhadap apa yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri dan juga melihat dengan tema-temannya," lanjutnya.
Hasto menuturkan 2023 merupakan tahun politik sehingga Megawati menyampaikan permintaan maaf terlebih dahulu. Menurutnya, pidato Megawati hanya memberikan potret terhadap stunting yang harus diperhatikan seorang ibu.
ADVERTISEMENT
"Pidatonya kan, sambutan Ibu kan ada secara menyeluruh, tetapi ini kan tahun politik sehingga di situ Ibu mengatakan mohon maaf beribu-ribu maaf, ibu menyampaikan suatu potret bagaimana perhatian ibu-ibu terhadap stunting itu menjadi berkurang," tuturnya.
Ia mencontohkan, pemerintahan Presiden Jokowi sudah melakukan beragam upaya menekan stunting. Namun, angka stunting di Indonesia masih di angka 22 persen.
"Buktinya kita setelah Pak Jokowi melakukan berbagai upaya pun kita masih 22 persen yamg terkena stunting dari 100 anak Indonesia. Ini bukan persoalan tubuh pendek, ini persoalan pemikirannya, persoalan kecerdasannya. Ini mengancam masa depan 24 tahun yang akan datang. Ini yang seharusnya kita lihat," tutup Hasto.
Sebelumnya, Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta, Tri Wahyu mengatakan pelabelan negatif pada ibu-ibu pengajian oleh Megawati itu terjadi pada 16 Februari. Megawati dinilai melabeli ibu-ibu yang gemar pengajian tidak mampu manajemen rumah tangga dan menelantarkan anak.
ADVERTISEMENT
"Kami menduga, kami tidak mau ikut melabeli menghakimi, kami menduga pernyataan itu satu bentuk praktik ketidakadilan gender," ucap Tri Wahyu.