PDIP soal Sendirian di Pilgub Jakarta: Kami Pernah Jadi Musuh Luar Biasa Rezim

15 Agustus 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto didampingi jajaran memberikan keterangan pers menjelang pelaksanaan Rakernas V PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto didampingi jajaran memberikan keterangan pers menjelang pelaksanaan Rakernas V PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP terancam ditinggal sendirian di Pilgub Jakarta. Sebab, partai yang sebelumnya diharapkan bisa bersama mendukung calon yang sama kini sudah mengirim sinyal merapat ke KIM.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya bukan kali pertama menghadapi kondisi ini. Bahkan, kondisi lebih buruk juga pernah dialami PDIP.
"Partai ini dibangun dengan semangat juang. Ketika kantor partai luluh lantah akibat serangan rezim yang otoriter, kami tidak hanya merasa sendirian, kami merasa menjadi victim yang luar biasa," ujar Hasto ke wartawan di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
"Ibu Megawati mengatakan bendera sudah saya kibarkan, pantang untuk diturunkan. Itu kan memberikan suatu semangat juang," tambah dia.
Tak cuma itu, PDIP juga terancam tidak bisa mengajukan calon di sejumlah daerah. Tak cuma di Jakarta, di Banten juga masih ada potensi untuk tak mencalonkan karena dikepung KIM plus.
FGD Rakorbidnas Pangan dan Pertanian Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di DPP PDIP Menteng, Jakpus, Kamis (15/8/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Soal kondisi ini, Hasto juga tidak khawatir. Dia justru mengajak partai lainnya untuk mengepung berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
"Maka mari yang kita kepung itu harusnya penyakit bangsa ini untuk kita perangi bersama, korupsi, ilegal logging, ilegal mining, narkoba, itu yang harus kita kepung bersama. Karena kekuasaan itu tidak bisa dikepung karena ada kekuatan rakyat," tutupnya.
Di Pilgub Jakarta sendiri, selain PDIP, tersisa 3 partai besar yang berada di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM), sebuah koalisi yang berisikan partai pemenang pilpres 2024. Partai itu adalah NasDem, PKS, dan PKB.