PDIP soal Seskab Larang Jokowi ke Kediri: Gus Dur yang Berani Akhirnya Jatuh

17 Februari 2020 15:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat di KTT ASEAN, Bangkok, Thailand. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Said Abdullah merespons polemik pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang melarang Presiden Jokowi berkunjung ke Kediri. Said pun mendukung pernyataan Pramono itu.
ADVERTISEMENT
"Bahwa presiden kemudian diingat pada tingkat pemerintahan nasional seperti yang disampaikan Pak Pram, saya setuju 100 persen itu," kata Said saat dimintai tanggapan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
"Karena ini kultur Jawa, betul-betul ini urusan kultur, bukan urusan apa pun bahwa ada legenda seperti ini di Kediri ini, kerajaan tumbang terus menerus jadi legenda masyarakat," jelasnya.
Dia menjelaskan Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga tidak pernah ke Kediri. Presiden ke-3 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah berkunjung ke Kediri. Namun tak lama setelah pulang dari Kediri, Gus Dur pun lengser.
Haul 7 tahun Gus Dur Foto: Reuters
"Ini budaya kita, mitos, legenda itu kan kadang-kadang memang selalu menghantui kita. Dan apa yang disampaikan oleh Pak Pram benar adanya. Karena Pak Harto itu 32 tahun tidak pernah ke Kediri juga. Pak SBY juga tidak pernah ke Kediri. Gus Dur yang berani ke Kediri akhirnya jatuh juga, kira-kira seperti itulah menurut saya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Said mengatakan kultur harus dijaga karena memang sudah turun temurun berkembang di masyarakat. Ia pun memberi contoh kultur yang ada di dapilnya di Jatim XI (Madura).
"Tapi kan lo (anda) tidak bisa kemudian apa yang berkembang di masyarakat dari turun temurun itu dilabrak begitu saj. Budaya kita kan seperti itu. Tidak bisa juga lo kalau ke Madura datang ke satu tempat, tiba-tiba tanpa sesajen atau membawa ini, nah itu juga tantangan yang tidak bisa dilabrak begitu saja," tandasnya.
Pernyataan Seskab Pramono Anung disampaikan saat peresmian rusunawa di Ponpes Lirboyo, Kediri, Sabtu (17/2). Pram mengaitkan dengan mitos Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lengser setelah berkunjung ke Kediri.
"Ngapunten (maaf), Kiai, saya termasuk orang yang melarang Pak Presiden untuk berkunjung di Kediri," ucap Pramono disambut tawa.
ADVERTISEMENT
Pram lalu menyebut konteks pernyataannya itu sebagai candaan, bukan hal yang serius.
"Saya menyampaikan itu dalam konteks bercanda. Kan di sini (kalangan NU), karakternya memang demikian," ucapnya.